LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Nelayan di pesisir pantai Lebak Selatan masih mewaspadai gelombang tinggi yang terjadi hingga Sabtu, 19 Oktober 2024.
Gelombang tinggi di pesisir pantai Selatan tepatnya terjadi pantai di Kecamatan Bayah, Malingping, Wanasalam, dan sekitarnya.
Agus Basri, Ketua Paguyuban Nelayan Kabupaten Lebak, mengatakan bahwa kondisi gelombang tinggi membuat nelayan masih libur melaut di beberapa tempat.
“Untuk sementara ini, paling kami datang ke dermaga untuk melihat kondisi kapal dan menyiapkan beberapa peralatan di perahu untuk persiapan melaut kedepannya,” kata Agus kepada RADARBANTEN.CO.ID.
Ia menuturkan, untuk mengisi waktu libur, para nelayan memperbaiki perahu yang rusak. Karena sebelumnya gelombang tinggi telah merusak perahu nelayan yang bersandar di pesisir pantai.
“Kondisi nelayan sekarang, memanfaatkan waktu untuk memperbaiki alat tangkap dan kapal nelayan nya,” terangnya.
Badrulzaman, warga Wanasalam, mengungkapkan bahwa nelayan yang libur yakni mereka yang menggunakan perahu kecil, namun masih ada beberapa nelayan yang memaksakan melaut.
“Libur bagi perahu kecil, tapi bagi perahu besar mereka masih memaksakan untuk melaut ke tengahan atau disebutnya nelayan bulanan,” kata Badru.
Menurut Badru, jika nelayan tidak melaut sama sekali, mereka akan merugi besar, karena sebagian besar penghasilan dari laut.
“Kalau nelayan semakin banyak libur kami akan rugi besar, bisa jadi perahu dan alat tangkap kami jual,” tandasnya.
Editor: Agus Priwandono