KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Intan Nurul Hikmah, berjanji jika dirinya terpilih menjadi pimpinan di Kabupaten Tangerang, akan fokus terhadap lingkungan hidup, khususnya dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tangerang.
“Soal sampah di Kabupaten Tangerang menurut saya sudah menjadi urgensi, dan itu harus dikelola dengan baik,” ujar Intan Nurul Hikmah, Rabu, 23 Oktober 2024
Intan melihat, kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin saat ini tersisa sekitar 5 hektare untuk pembuangan sampah.
Sehingga, kata Intan, hal itu akan menjadi masalah apabila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar. Di mana, mau tidak mau pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin itu harus dikelola dengan menggunakan teknologi yang berfungsi untuk mengosongkan sampah.
“Insya Allah ke depan, ketika kita memungkinkan memiliki kebijakan, semua developer besar seperti Sinarmas, Sumarecon, Paramount, dan Alam Sutra harus memiliki pengelolaan sampah sendiri. Sehingga, mereka tidak menyumbang sampah lagi di Kabupaten Tangerang,” terang Intan.
Kata Intan, begitupun dengan wilayah kecamatan akan diklasterkan, sehingga wilayah penyumbang sampah terbanyak akan terlihat.
Intan juga akan menghidupkan kembali colding company Kabupaten Tangerang, yaitu perusahaan Perseroda Mitra Kerta Raharja (MKR), yang sampah-sampah yang seharusnya dibuang, bisa diolah kembali menjadi pendapatan daerah.
“Mengapa melalui MKR, karena sampah plastik yang hight velue bisa diolah sebetulnya. Dan harus dikerjasamakan agar produk hasil pengelolaan itu bisa dijual menjadi pemasukan untuk daerah,” katanya.
Intan bilang, banyak sampah-sampah plastik yang dapat dijadikan produk yang bermanfaat untuk masyarakat. Dan itu bisa diolah menjadi paving block, selasar, pot bunga, tempat sampah, dan produk-produk lainnya yang menggunakan bahan sampah plastik.
“Jika ini berjalan, ke depan, bisa digunakan juga untuk developer yang ada di Kabupaten Tangerang harus menggunakan sekian persen bahan recycle untuk pembangunan mereka, ” tegasnya.
Editor: Agus Priwandono