PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebanyak lima SD dan SMP di Pandeglang unjuk kebolehan dalam seni tari dan musik tradisional daerah yang digelar di Balai Budaya Pandeglang.
Sebagaimana diketahui, acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, bekerja sama dengan Babad Banten, Kantor Bahasa Provinsi Banten, dan berbagai pihak lainnya.
Dari pantauan RADARBANTEN.CO.ID di lokasi, dari masing-masing sekolah tampak para pelajar menampilkan tarian rampak bedug dan penampilan musik tradisional dengan gerakan lincah dan gemulai, yang disambut sorak-sorai penonton.
Para penari mengenakan kostum seni tari tradisional khas yang memperkuat nuansa lokal, sementara performance mereka semakin pecah dengan iringan irama alat musik perkusi dan pencahayaan berkualitas tinggi.
Lima sekolah dasar (SD) yang turut unjuk kebolehan di acara ini antara lain SD 4 Pandeglang, SD 3 Pandeglang, SD 1 Kadumerak, SD 1 Saruni, dan SD 3 Cadasari. Sementara itu, untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) terdiri dari SMPN 1 Pandeglang, SMPN 3 Pandeglang, SMPN 4 Pandeglang, SMPN 1 Karangtanjung, dan SMPN 1 Kaduhejo.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Rahmat Zultika menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Seni Sekolah atau Gelar Seni Unggulan Sekolah (Genius).
Dikatakannya, event ini menjadi wadah bagi para pelajar untuk menampilkan kreativitas mereka, sekaligus memperkenalkan keragaman budaya kepada masyarakat. Acara ini juga menjadi upaya pelestarian kesenian lokal agar tetap dikenal dan dihargai oleh generasi muda.
“Ini merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Pandeglang, salah satu upaya untuk melestarikan budaya lokal. Pesertanya terdiri dari anak-anak SD dan SMP,” ungkapnya, Sabtu 26 Oktober 2024.
Ia menyebutkan, tentunya dengan acara ini bisa lebih menanamkan kecintaan terhadap kesenian budaya tradisional yang ada di Kabupaten Pandeglang ini.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan di Pandeglang, sehingga kesenian khas daerah terus dipelihara.
Salah satu warga yang hadir, Anida mengaku antusiasnya ingin menonton acara ini sejak sore hari.
“Acara sangat meriah, saya ingin menonton dari sore. Banyak penampilan tari dari sekolah-sekolah,” ujarnya.
Anida menambahkan, acara seperti ini perlu sering diadakan agar masyarakat, terutama generasi muda, semakin mengenal seni budaya tradisional di tengah pesatnya kemajuan teknologi.
“Sekarang ini banyak anak-anak yang sering memainkan gadget, jadi dengan acara ini mereka bisa lebih memahami arti penting kesenian budaya,” tuturnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Aditya