LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Kasus Demam Berdarah Deungeu (DBD) di Kabupaten Lebak hngga Oktober 2024, telah mencapai 2.733 kasus dan 9 orang meninggal dunia. Jumlah kasus DBD ini meningkat tajam atau lebih dari 200 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai 760 kasus dan empat orang meninggal dunia.
Ribuan kasus BDB di daerah yang di pimpin Penjabat (Pj) Bupati Gunawan Rusminto ini, paling banyak ditemukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rangkasbitung mencapai 363 kasus dan meninggal 1 orang, kemudian Puskesmas Malingpinging 168 kasus dan Puskesmas Mandala, Cibadak 165 kasus.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak Budhi Mulyanto mengatakan, memasuki musim penghujan atau cuaca ekatrem akibat fenomena La Nina yang tengah terjadi saat ini, pihaknya telah memgeluarkan surat edaran kepada semua kepala Puskesmas di Kabupaten Lebak agar mengantisipasi lonjakan peningkatan kasus DBD. Hal ini sering dengan memasuki musim penghujan dibarengi dengan cuaca ekstrem akjbat fenomena La Nina.
“Kami telah memerintahkan kepada semua kepala Puskesmas untuk melakukan langkah-langkah antisipatif pengendalian DBD,” kata Budhi, Sabtu 23 November.
Menurutnya, upaya melakukan pengendalian DBD dengan melaksnakan Pemberantasan Sarabg Nyamuk (PSN), melalui kegiatan 3 M plus seperti menguras dan menutup.
“Melakukan koordinasi dengan pemerintah tingkat kecamatan dan desa dalam rangka mengoptimalkan peran serta masyarakat melalui gerakan 1 rumah 1 Jumantik secara berkesinambungan. Tak hanya pada rumah tangga tetapi juga menyasar tempat- tempat umum, perkantoran, tempat ibadah dan
sekolah,” tutur Direktur RSUD Adjidarmo ini.
Budhi mengatakan, DBD di Kabupaten Lebak cukup mengkhawatirkan, dimana sepanjang tahun 2024 atau Januari sampai Oktober kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan Aedes Aegyfti ini mencapai 2.733 kasus dan 9 orang meninggal dunia.
“Tentunya, ini menjadi perhatian kita semua dan masyarakat, apalagi musim penghujan diakhir tahun,” katanya.
Kepala Seksi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kabupaten Lebak, Rohmat Puji Raharjo mengatakan, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi, dan pendekatan kepada masyarakat mengenai pentingnya penerapan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
“Ini dilakukan dalam upaya mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD,” katanya.
Editor: Bayu Mulyana