PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Pandeglang antara 28 November hingga 4 Desember 2024 telah menyebabkan 14 pohon tumbang, menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Pandeglang. Kejadian ini terjadi di 12 kecamatan, dengan dampak yang cukup signifikan pada rumah warga dan akses jalan yang terhalang.
Kepala Pelaksana BPBD-PK Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologis tak hanya berupa banjir, tetapi juga angin kencang yang memperparah kerusakan. “Berdasarkan data yang kami terima dan telah kami tindak lanjuti, tercatat ada 14 kejadian pohon tumbang yang tersebar di 12 kecamatan,” kata Riza saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 4 Desember 2024.
Ia mengonfirmasi bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa, namun BPBD-PK terus memantau perkembangan situasi. “Untuk korban jiwa, sejauh ini belum ada laporan. Tapi kami tetap akan memantau dan memperbarui data,” ujarnya.
Riza menyebutkan, cuaca ekstrem ini dipicu oleh angin kencang yang menyerang pohon-pohon tua, sehingga menjadi faktor utama penyebab tumbangnya pohon. “Cuaca ekstrem dan kecepatan angin yang sangat kencang menyebabkan pohon-pohon yang sudah tua tumbang,” jelasnya.
Selain kerusakan rumah warga, pohon tumbang juga menyebabkan terhalangnya akses jalan di beberapa titik. Untuk itu, Riza mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan keadaan darurat kepada perangkat desa atau kecamatan jika diperlukan. “Jika terjadi keadaan darurat, silakan koordinasi dengan unsur desa, kelurahan, atau kecamatan. Kami akan segera memberikan bantuan,” tandasnya.
Salah satu warga, Wasi, mengungkapkan kekhawatirannya terkait cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan. “Saya sangat takut, Kang. Hujan terus-menerus ditambah angin kencang membuat banyak pohon besar tumbang. Jadi, saya memilih tidak keluar rumah,” ujar Wasi.
Editor : Merwanda