PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang melaksanakan pendataan lahan pertanian warga yang terdampak banjir di 13 Kecamatan di wilayah Pandeglang.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, Nuridawati mengatakan, berdasarkan data yang sudah dihimpun pihaknya telah mengajukan ke kementrian untuk mendapatkan bantuan bibit sebagai pengganti lahan sawah yang terendam banjir.
“Sementara dari data yang diperoleh seluas ada 5.664,21 hektare itu ada di 13 kecamatan, sebagai upayanya kita sedang mengumpulkan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) yang nanti akan dapat bantuan benih,” ungkapnya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin, 9 Desember 2024.
Nuridawati menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait kondisi lahan sawah yang rusak imbas dari terdampak bencana banjir.
“Kemarin kita berkoordinasi dengan orang pusat supaya petani di Kabupaten Pandeglang yang terendam banjir dapat bantuan benih tersebut,” jelasnya.
Karena kata Nuridawati, ribuan hektare lahan sawah di Kabupaten Pandeglang yang terendam banjir selama enam hari terakhir itu mencakup sawah yang sedang disemai, tanaman berumur 1 hingga 4 minggu, hingga sawah yang hampir panen.
“Lahan sawah yang terendam pasti sangat terpengaruh. Selama enam hari terendam air, tanaman di sawah otomatis akan membusuk,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya terus memperbarui data luas lahan terdampak. Dari laporan sementara, total lahan sawah yang terendam mencapai 5.664,21 hektare. Petugas juga memperkirakan wilayah lain berpotensi mengalami dampak serupa.
“Laporan lahan terdampak kami peroleh dari petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT). Data ini kami gunakan untuk mengusulkan bantuan benih ke pemerintah pusat atau provinsi Banten,” jelasnya.
Dengan luas lahan sawah terdampak mencapai 5.664,21 hektare, pihaknya memperkirakan kebutuhan benih yang harus disiapkan mencapai 141,7 ton. Bantuan ini diharapkan dapat membantu petani memulai kembali proses tanam setelah banjir surut.
Editor : Merwanda