KOTA TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni mencatat angka stunting pada November 2024 prevalensinya 5,5 persen.
Data itu berdasarkan data bulan November 2024 pada elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
Menurutnya, angka ini di bawah angka prevalensi stunting hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 lalu, yaitu sebesar 17,6 persen. Angka 17,6 persen ini juga lebih rendah dibanding data Provinsi Banten di 24 persen dan nasional di angka 21,5 persen.
Dikatakan dr Dini, keseriusan pengendalian stunting di Kota Tangerang pada tahun 2024 ini dimulai dari program Rembuk Stunting yang di a anggap sebagai langkah penggalangan komitmen dari pemerintah dan seluruh stakeholder yang ada di Kota Tangerang, Provinsi dan pusat.
“Dan hasilnya, alhamdulillah berbagai inovasi lahir untuk menangani permasalahan stunting di Kota Tangerang terbukti,” katanya, Kamis 12 Desember 2024.
dr Dini membeberkan, keberhasilan penanganan stunting di Kota Tangerang ini dimulai dari tingkat OPD, kewilayahan, PKK hingga peran pihak swasta semua turun tangan yang diantaranya dengan program SATE SAMI, Program Dapur PKK Dahsat, Program Dapur PKK Dahsat, pemberian makanan tambahan balita dan ibu hamil, serta penanganan stunting melalui SPBE.
“Jadi, ini adalah sederet inovasi besar-besaran untuk penanganan stunting di Kota Tangerang. Selain itu, Kota Tangerang juga masif menjalani program lainnya sebagai langkah pendukung pengurangan dan pencegahan kasus stunting,” Beber dr. Dini.
Editor: Abdul Rozak