SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Polda Banten mewaspadai ancaman aksi teror saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Untuk mengantisipasi terjadi teror saat Nataru, Polda Banten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, pihaknya tidak ingin adanya gangguan keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada momen tahunan tersebut.
“Kita harus antisipasi agar jangan sampai ada gangguan-gangguan ini,” kata alumnus Akpol 1994 ini, Selasa 17 Desember 2024.
Kapolda mengatakan, di wilayah hukumnya banyak mantan napi kasus terorisme. Mereka saat ini sedang mengikuti program deradikalisasi. “BNPT dan Densus 88 telah membuat deradikalisasi (terhadap eks napi kasus terorisme-red),” katanya.
Kapolda berharap, masyarakat juga turut memantau aktifitas para eks napi terorisme. Mantan Wakapolda Banten ini berharap, momen Nataru berjalan kondusif. “Saya juga menginginkan partisipasi masyarakat untuk memantau ini (para eks napi teroris-red),” ungkapnya.
Kapolda menjelaskan, dalam rangka mengamankan Nataru, lebih dari empat ribu personel gabungan dikerahkan. Ribuan personel tersebut akan disebar di sejumlah titik yang menjadi lokasi atensi pengamanan.
“Kami ada 4.302 personel gabungan dari unsur Polda Banten, TNI dan pemerintah daerah,” ujarnya.
Kapolda juga mengatakan, total ada 50 lebih pos yang disiapkan untuk pengamanan Nataru kali ini. Rinciannya, 41 pos pengamanan atau pospam, sembilan pos pelayanan dan dua pos terpadu. “Nanti dibagi disana (personel-red),” ungkapnya didampingi Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto.
Kapolda menjelaskan, dalam Operasi Lilin tahun 2024 dan 2025 ini, pihaknya mengantisipasi kondisi cuaca saat ini. Sebab, kondisi cuaca dapat mempengaruhi pelaksanaan pengamanan termasuk dengan penyebrangan menuju Pulau Sumatra.
Oleh karena itu, alumnus Akpol 1994 ini mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui kondisi terbaru cuaca. “Kalau memang cuaca tidak memungkinkan dengan koordinasi dengan pihak ASDP tentu penyebrangan bisa kita dihentikan,” katanya.
Kapolda menambahkan, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas menuju pelabuhan dan tempat wisata. Kondisi itu dilakukan apabila terjadi kepadatan kendaraan. Kepolisian ditegaskannya juga akan memutarbalikkan kendaraan apabila terjadi kepadatan kendaraan di tempat wisata. “Bisa saja (dilakukan memutarbalikkan kendaraan-red), kita lihat situasinya,” tuturnya.
Editor: Mastur Huda