PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Kamis, 9 Januari 2025. Aksi ini dipicu oleh dugaan pemotongan bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh oknum pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan perangkat desa.
Koordinator Lapangan 1 AMPB, Wahyu Dinata, menegaskan bahwa bantuan sosial yang diduga dipotong meliputi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan PKH. “Kami sangat menyayangkan adanya oknum pendamping PKH dan perangkat desa yang melakukan pemotongan terhadap bansos yang seharusnya diterima utuh oleh warga miskin,” ujarnya.
Wahyu mengungkapkan bahwa informasi tentang pemotongan sebesar Rp200 ribu ini berasal dari warga miskin di Desa Gunungputri, Kecamatan Banjar, yang merasa dirugikan karena bantuan mereka berkurang jumlahnya. “Warga yang mengeluhkan pemotongan ini sangat terpukul, mengingat mereka sudah sangat bergantung pada bantuan tersebut,” katanya.
Wahyu juga menyoroti ketidakadilan yang terjadi dalam program yang seharusnya membantu keluarga dengan kondisi ekonomi sulit, namun justru disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. “Kami merasa terpanggil untuk menggelar aksi ini agar program pemerintah yang bertujuan meringankan beban masyarakat miskin tidak disalahgunakan,” tegasnya.
Kasus dugaan pemotongan bansos ini mengundang perhatian mengingat bantuan sosial merupakan hak vital bagi masyarakat kurang mampu, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. AMPB mendesak Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) serta Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang untuk segera menindak tegas oknum yang terlibat.
“Jangan biarkan hak warga miskin dirampas begitu saja demi kepentingan pribadi,” kata Wahyu, mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk tindak pidana kepada pihak berwenang.
Koordinator Lapangan AMPB, Novan Ahmad Fauzan, menambahkan bahwa pemotongan bansos ini tidak hanya terjadi di Desa Gunungputri, melainkan di beberapa desa lain. “Kami akan terus menggelar aksi untuk memastikan para oknum yang terlibat ditindak tegas,” ujarnya. AMPB berencana untuk melanjutkan aksinya ke Dinas Sosial, DPMPD, dan Kejaksaan.
Camat Banjar, Muhamad Windu Darojat, mengatakan bahwa ia sudah menemui peserta aksi dan memberikan penjelasan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi lapangan terkait masalah ini.
Editor : Merwanda