LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Cuaca ekstrem yang melanda awal tahun 2025 di Kabupaten Lebak memicu lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebak mencatat, sepanjang tahun 2024 terdapat 3.039 kasus DBD, dengan 10 orang meninggal dunia. Angka ini menunjukkan lonjakan lebih dari 200 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat 764 kasus dan 4 kematian.
“Cuaca ekstrem di awal tahun 2025 berpotensi meningkatkan angka DBD. Kami mengimbau agar warga terus menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS), terutama dengan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar,” ujar Kasi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Lebak, Rohmat Puji Raharjo, Kamis 9 Januari 2025.
Menurut Rohmat, menjaga kebersihan lingkungan sangat penting untuk mencegah berkembangnya nyamuk pembawa virus DBD. Masyarakat diimbau untuk melakukan tindakan 3M Plus (Menutup, Menguras, Mengubur, dan menjaga kebersihan lingkungan), mengingat Aedes Aegypti berkembang biak di genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.
“Penularan DBD sangat dipengaruhi oleh buruknya kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan sangat penting untuk memutus rantai penyebaran virus ini,” tambah Rohmat.
Editor : Merwanda