SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi realisasi investasi di Provinsi Banten sepanjang tahun 2024, dengan Korea Selatan menjadi negara penyumbang terbesar. Banten tercatat memperoleh total investasi sebesar Rp 105,62 triliun, dan 55 persen di antaranya atau sekitar Rp 58,02 triliun berasal dari PMA.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten, Virgo, investasi PMA ini tersebar di beberapa kota dan kabupaten di Banten. “Sebagian besar PMDN tersebar di Kabupaten Tangerang, Lebak, Serang, dan Pandeglang, sementara PMA banyak masuk di Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Serang,” jelasnya.
Kota Cilegon menjadi daerah dengan penerimaan investasi PMA dan PMDN terbanyak, dengan nilai Rp 34,69 triliun atau 32,86 persen dari total investasi di Banten. Disusul Kabupaten Tangerang yang mencatatkan Rp 26,27 triliun (24,87 persen) dan Kabupaten Serang dengan Rp 18,96 triliun (17,95 persen).
Sektor investasi yang berkembang pesat di Banten adalah industri kimia dan farmasi, yang tercatat dengan nilai investasi Rp 19,20 triliun (18,03 persen). Diikuti oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran dengan investasi Rp 17,32 triliun (16,26 persen), serta industri logam dasar dengan Rp 14,46 triliun (13,58 persen).
Virgo juga menjelaskan bahwa investasi terbesar berdasarkan negara asalnya berasal dari Korea Selatan dengan nilai Rp 15,30 triliun. Diikuti oleh Malaysia yang berinvestasi Rp 10,33 triliun, Hong Kong Rp 9,88 triliun, Singapura Rp 7,44 triliun, dan China dengan Rp 4,62 triliun.
Virgo menambahkan bahwa pihaknya berencana mengembangkan wilayah Banten Selatan, yang mencakup Kabupaten Lebak dan Pandeglang, sebagai daerah tujuan investasi baru untuk mengatasi ketimpangan antara Banten Utara dan Selatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan dukungan Pemerintah Pusat melalui Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan industri ramah lingkungan di Banten Selatan.
“Wilayah selatan ini dikenal sebagai wilayah konservasi. Kami berencana mengembangkan kawasan industri ramah lingkungan di sana. Dengan komitmen yang sama, kami yakin ini bisa terwujud,” pungkas Virgo.
Editor : Merwanda