SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dana transfer dari Pemerintah Pusat, yakni Dana Alokasi Umum Spesifik Grade (DAU SG), bidang pekerjaan umum atau untuk pembangunan infrastruktur dipangkas sebesar Rp 18,2 miliar.
Pemangkasan anggaran juga terjadi pada Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang irigasi yang juga ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sebesar Rp 4,2 miliar.
Akibatnya, target pembangunan jalan di Kabupaten Serang diperkirakan turun hingga 10 kilometer dari rencana sebelumnya sepanjang 50 kilometer.
Sementara, proyek pembangunan irigasi di tiga titik dipastikan batal.
Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Yadi Priyadi Rochdian, mengatakan, adanya pemangkasan dana transfer untuk DAU SG dan DAK jelas berdampak terhadap pembangunan infrastruktur di Kabupaten Serang. Terlebih, DAU SG tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pembangunan jalan.
“Memang anggarannya dipangkas dari pusat. Jadi ada pengurangan. Dampaknya signifikan untuk masyarakat pastinya. Infrastruktur kan ke jalan, ini bisa berdampak juga buat mendongkrak perekonomian masyarakat,” katanya, Jumat, 14 Februari 2025.
Ia mengatakan, tahun ini, merencanakan untuk pembangunan jalan sekitar 50 kilometer. Namun dengan adanya pemangkasan anggaran, kemungkinan ada pengurangan sekitar 10 kilometer untuk pembangunan jalan.
“Ini terjadi pengurangan, misalnya dari target 50 kilometer, menjadi 40 kita lihat kondisi yang diprioritaskan. Pasti berkurang di angka 10 kilometer,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Yadi, pihaknya akan melakukan pemetaan agar pembangunan jalan bisa diprioritaskan ke lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan yang parah.
“Kita akan memilih terhadap program prioritas mana yang harus dilakukan, prioritas kita macam-macam untuk jalan misalnya dilihat dari tingkat kerusakan, akses peningkatan perekonomian, atau yang lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DPUPR Kabupaten Serang, Nurlaela mengatakan, adanya pemangkasan dana DAK berpengaruh pada program yang akan dijalankan, yakni rehab untuk irigasi di tiga titik.
“Jadi kita mengusulkan untuk rehab di Cisait, Kecamatan Kragilan, untuk mengairi 56,22 hektare sawah, lalu di Nagara Padang Kecamatan Petir, untuk 102,8 hektare, serta di Demang, Kecamatan Anyar, untuk mengairi 82,80 hektare sawah,” katanya.
Ia mengaku, anggaran tersebut sangat dibutuhkan karena saat ini kondisi irigasi dan bendung airnya sudah mengalami rusak berat.
Dia mengaku tidak bisa menganggarkan dari APBD Kabupaten Serang karena keterbatasan anggaran.
“Padahal sangat diperlukan karena kondisinya rusak berat. Sebelumnya kita belum bisa tangani karena keterbatasan anggaran daerah jadi mengandalkan anggaran dari pusat melalui DAK,” tegasnya.
Ia mengatakan, ketika kondisi irigasi baik, maka akan mampu mengalirkan air dengan baik sehingga bisa melakukan pengairan sawah secara maksimal.
“Sangat bermanfaat buat petani, jaringan irigasi berfungsi dengan baik mengalirkan air dari sumbernya dari bandung ke persawahan,” pungkasnya.
Editor: Agus Priwandono