PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang terpilih, Raden Dewi Setiani-Iing Andri Supriadi, akan menghadapi tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur dan perekonomian.
Sebab, Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperkirakan hanya mencapai Rp 300 miliar pada tahun 2024.
Sehingga, membuat Kabupaten Pandeglang sangat bergantung pada dana transfer dari Pemerintah Pusat.
Situasi ini semakin diperburuk dengan kebijakan efisiensi anggaran dalam Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan untuk APBD 2025, yang memaksa pemerintah daerah menangguhkan atau bahkan membatalkan sejumlah proyek vital.
Namun, di tengah segala keterbatasan, Raden Dewi Setiani hadir dengan visi dan misi yang penuh harapan.
Melalui program unggulan Asta Cita Pandeglang, Dewi berkomitmen untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Pandeglang, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dewi menyadari bahwa pembangunan infrastruktur adalah tulang punggung bagi pertumbuhan ekonomi. Pandeglang, yang selama ini terisolasi secara geografis, membutuhkan konektivitas yang lebih baik.
Dewi Setiani mengatakan, salah satu program unggulannya, yaitu Ring Jastra.
“Sebuah inisiatif untuk memperbaiki dan membangun jalan poros desa. Program ini bukan hanya soal membangun jalan, tetapi juga membuka akses bagi UMKM, pariwisata, dan mobilitas warga,” katanya, Kamis, 13 Februari 2025.
Dewi menjelaskan, infrastruktur adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam rangka merealisasikan program ini, maka pentingnya kolaborasi dengan pemerintah pusat dan sektor swasta.
“Pembangunan infrastruktur tidak bisa dilakukan oleh pemerintah daerah saja. Kami perlu bekerja sama, menjaga transparansi, dan menjamin akuntabilitas dalam setiap proyek,” katanya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan, selain infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal menjadi salah satu fokus di masa kepemimpinannya.
“Pandeglang kaya akan produk unggulan desa, namun masih menghadapi kendala dalam pemasaran,” katanya.
Oleh karena itu, ia akan meluncurkan program Ring Prodgul, yaitu memberikan pelatihan digital marketing dan pengemasan produk untuk membantu UMKM dan petani lokal meningkatkan daya saing.
“Kami akan membuka peluang baru bagi para pelaku UMKM dan petani lokal untuk memasarkan produk mereka dengan lebih efektif,” katanya.
Dewi menegaskan, pada saat ini pentingnya digalakkan gerakan investasi pangan lokal. Salah satunya yaitu membeli produk lokal.
“Kita tidak hanya mendukung perekonomian masyarakat, tetapi juga membangun kemandirian pangan daerah yang lebih kuat,” katanya.
Selain itu, isu stunting menjadi perhatian utama Dewi dalam kepemimpinannya. Dengan program Dewi Ceting. Dimana stunting masih menjadi masalah kesehatan serius di Pandeglang.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga masa depan generasi muda. Kami akan fokus pada penyuluhan gizi, edukasi, dan pendampingan di posyandu untuk memastikan setiap anak tumbuh sehat,” katanya.
Selain itu, Dewi juga menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM. Khususnya bagi generasi muda di Kabupaten Pandeglang.
“Kami akan menggelar program sertifikasi kompetensi untuk generasi muda, agar mereka siap bersaing di dunia kerja dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar,” katanya.
Wakil Bupati Pandeglang terpilih, Iing Andri Supriadi mengungkapkan, kebijakan efisiensi menjadi tantangan Kabupaten Pandeglang ke depan akan lebih besar.
“Dan ini tantangan dan ujian bagi kami pemimpin baru. Apalagi menghadapi efisiensi anggaran yang sesuai instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025,” katanya.
Oleh karena itu, Iing mengatakan, untuk membangun Kabupaten Pandeglang ini butuh kerjasama secara pentahelix baik itu diantaranya media, masyarkat, pengusaha, swasta, termasuk, seluruh stake holder yang terlibat di dalamnya.
“Karena harus kita akui bahwa Pandeglang ini rumah kita bersama, bahwa Pandeglang ini adalah milik kita bersama. Sehingga kita harus bersama-sama membangun Kabupaten Pandeglang dalam rangka mewujudkan harapan dan keinginan masyarakat Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Insyaallah, Dewi Iing akan bekerja keras, bersama-sama seluruh stake holder untuk memajukan kabupaten Pandeglang meskipun ini tantangannya sangat luar biasa.
“Karena ini tantangan transisi anggaran juga. Program berdampak efisiensi, adalah program infrastruktur karena kemarin saya mendapatkan laporan dari Pak Sekda, beserta jajarannya bahwa Kabupaten Pandeglang dipangkas dari DAUSG dan DAK Fisik itu sebesar Rp107 Miliar,” katanya.
Adanya pemangkasan itu akan berdampak terhadap percepatan pembangunan infrastruktur tahun 2025 ini.
“Namun demikian kami akan mencari solusi-solusi yang solutif, untuk bagaimana sesuai visi dan misi Dewi-Iing mewujudkan dan merealisasikan infrastruktur pelayanan dasar. Yaitu baik pendidikan, kesehatan, termasuk sektor pertanian dan sebagainya,” katanya.
Tapi insyaallah, hal ini akan ditopang oleh program Presiden Prabowo dengan swasembada pangan dan ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada di Kabupaten Pandeglang
“Salah satu solusi akan kami lakukan kaitan rasionalisasi anggaran. Berapa besar anggarannya akan kami rapatkan dengan TAPD dan jajaran OPD yang ada di Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Terkait berapa besar hasil rasionalisasi, masih bisa ada pergeseran untuk infrastruktur atau tidak nah nanti di lihat kedepan.
“Karena sampai hari ini kami belum melakukan rapat secara formal dengan pimpinan TAPD beserta jajaran OPD di Kabupaten Pandeglang. Insyaallah mohon doanya mudah mudahan secara bertahap harapan masyarakat bisa direalisasikan oleh Dewi-Iing,” katanya.
Editor: Agus Priwandono
Reporter : Purnama Irawan