CILEGON,RADARBANTEN.CO.ID–Wali Kota Cilegon, Robinsar, menanggapi instruksi Pemerintah Provinsi Banten terkait larangan kegiatan study tour bagi pelajar.
Hal itu disampaikan Robinsar usai rapat tertutup pemaparan visi-misi jelang pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) di Aula Setda pada Jumat (14/3), Robinsar menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Ketika memang itu memberatkan, kita pun pasti akan menyesuaikan. Apakah nantinya akan tetap ada dengan format berbeda, atau mungkin ditiadakan sepenuhnya,” ujar Robinsar.
Menurutnya, jika study tour ke luar kota dilarang, maka ada kemungkinan kegiatan tersebut dialihkan ke dalam kota.
Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa kebijakan ini akan diterapkan secara ketat tanpa ada alternatif lain.
“Kalau memang gak boleh jalan-jalan ke luar kota, ya berarti di dalam kota saja. Atau kalau memang gak boleh sekalian, ya kita pertimbangkan,” tambahnya.
Robinsar juga menyoroti aspek teknis yang harus diperhitungkan sebelum keputusan final diambil.
Ia mengakui bahwa kebijakan ini perlu dikaji lebih lanjut agar tidak menimbulkan kendala bagi sekolah dan orang tua siswa.
“Kalau waktunya mepet juga gak memungkinkan. Biasanya di Provinsi Banten ada pertimbangan tambahan. Jadi, daripada nanti malah lebih repot, ya kita lihat dulu bagaimana kebijakan akhirnya,” ungkapnya.
Sementara itu satu Dewan Guru di SDN Delingseng, Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Fitra Nugraha saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh Radar Banten menyampaikan sejumlah catatan terkait kebijakan ini.
“Terkait dengan larangan anak sekolah untuk study tour bisa dilihat dari beberapa aspek pertama aspek tujuannya, kedua aspek urgensinya dan ketiga aspek resiko keselamatannya.
Fitra berharap Pemprov Banten melakukan komunikasi efektif dengan sekolah, agar dapat menjawab persoalan ini dengan baik, dan bersama mencari alternatif solusi study tour ke luar daerah.
“Semua bisa terkendali dengan baik asalkan Pemprov bersama sekolah bisa berdialog bareng terkait solusi studi tour, ” tulisnya
Dirinya juga menambahkan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov memiliki sejumlah kelebihan salah satunya adalah mengurangi beban orang tua siswa dan memajukan pariwisata di Banten.
“Ada juga kekuranganya, kebijakan ini harusnya tidak diambil terburu-buru karena fasilitas rekreasi atau pembelajaran yang ada di provinsi banten belum sebagus yang ada di luar provinsi banten, ” tambahnya.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi