LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Libur Lebaran baru saja berlalu, tapi suasana di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak justru makin ramai. Ratusan pencari kerja (pencaker) terlihat antre untuk mengurus kartu kuning atau AK-1—dokumen penting sebagai syarat melamar kerja.
Biasanya, kantor Disnaker yang berada di Jalan Siliwangi ini hanya kedatangan belasan orang per hari. Tapi sejak layanan kembali dibuka pada 8 April 2025, jumlah pencaker melonjak tajam. Setiap hari, puluhan orang memadati pelataran kantor untuk mengurus kartu kuning.
“Sudah lebih dari 253 orang calon pencaker mengajukan surat permohonan kartu kuning. Kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah. Rata-rata per hari, 40 orang mengajukan pembuatan kartu kuning pasca-Lebaran, padahal pada hari biasa hanya bisa dihitung dengan jari,” ungkap Sekretaris Disnakertrans Lebak, Rully Chaerulliyanto, Rabu, 16 April 2025.
Menurut Rully, lonjakan ini memang hal biasa setelah Lebaran. Selain karena momen kelulusan siswa SMA/SMK, banyak warga juga memanfaatkan waktu usai Lebaran untuk mulai mencari kerja.
“Kalau tahu ajaran baru, jelas banyak siswa yang baru lulus mencari kerja. Nah, pasca Lebaran ini, biasanya ada dari warga yang belum mendapat kerja,” terangnya.
Ia juga menambahkan, meningkatnya pencaker ini bisa jadi karena banyak pabrik di luar daerah—seperti di Serang, Tangerang, hingga Jakarta—yang mulai buka lowongan kerja usai Lebaran.
“Laporan yang masuk umumnya mereka mau bekerja di luar Lebak seperti Serang, Tangerang dan Jakarta,” katanya.
Salah seorang pemohon kartu kuning, Hoiyah (30), warga Kecamatan Kalanganyar, mengaku mengurus kartu kuning untuk bisa melamar pekerjaan di daerah industri seperti Serang atau Tangerang.
“Yang penting, melengkapi persyaratannya terlebih dulu. Setelah itu, baru saya akan melamar ke perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di Tangerang atau Serang yang UMK-nya cukup besar,” ujarnya.
Disnaker Lebak pun memastikan pelayanan tetap berjalan maksimal agar para pencaker bisa segera mengurus dokumen dan melangkah ke dunia kerja.
Editor: Merwanda