CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID — Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-100 Al-Khairiyah, Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Kantor PB Al-Khairiyah, Kota Cilegon.
Perayaan ini menjadi momen istimewa karena memasuki satu abad kiprah Al-Khairiyah di bidang pendidikan dan dakwah Islam.
Ketua Panitia Harlah 1 Abad Al-Khairiyah, Ahmad Munji, yang juga Sekretaris Jenderal PB Al-Khairiyah, mengatakan bahwa peringatan Harlah merupakan agenda rutin tahunan. Namun, khusus tahun ini akan lebih bermakna dengan refleksi satu abad perjalanan Al-Khairiyah.
“Kalau sekarang didalam rangkainya itu ada refleksi 100 tahun Al-Khairiyah. Itu yang menyampaikan refleksi nanti Ketua Dewan Pakar Prof Dr Tihami, karena beliau dengan timnya sudah menyiapkan satu buku yang merefleksikan perjuangan Al-Khairiyah dalam satu abad ini,” jelas Munji saat diwawancarai pada Senin (21/4) di PB Al-Khairiyah.
Selain refleksi, agenda besar lainnya adalah launching sistem digital pendidikan bernama SISMA (Sistem Informasi Sekolah dan Madrasah). Sistem ini dikembangkan oleh Litbang PB Al-Khairiyah untuk mendukung manajemen pendidikan di lingkungan Al-Khairiyah.
“Nanti ini kegunaannya, ya sistem ini bisa digunakan oleh sekolah-sekolah. Namanya SISMA. Diluncurkan untuk membantu sekolah-sekolah dalam pengelolaan administrasi dan akademik,” ujarnya.
Kegiatan lainnya yang dijadwalkan antara lain launching buku Al-Khairiyah, seminar nasional oleh Dewan Pakar, hingga forum silaturahmi dengan tokoh nasional dan daerah. Di antaranya Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina PB Al-Khairiyah.
“Pak Muzani itu sudah tahu tentang Al-Khairiyah dan perjuangannya. Beliau berkenan hadir jika tidak ada kehalangan. Kita apresiasi karena beliau tokoh pergerakan Islam yang sangat nyambung dengan semangat Al-Khairiyah,” tutur Munji.
Selain acara puncak pada 5 Mei, PB Al-Khairiyah juga menginstruksikan kepada seluruh cabang dan lembaga di bawahnya untuk menyemarakkan momen satu abad ini melalui kegiatan di daerah masing-masing.
“Kita minta mereka untuk memasang atribut, spanduk, kemudian event-event seperti pengajian, tasakuran, kerja bakti, hingga bakti sosial. Harapannya, semangat ini terasa sampai ke akar rumput,” imbuhnya.
Munji menyebutkan bahwa Al-Khairiyah akan semakin fokus dalam memperkuat pengajian berbasis komunitas di madrasah, pesantren, sekolah, dan perguruan tinggi sebagai bagian dari misi dakwah.
Editor: Aas Arbi