LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Gedung Pasar Kali Lima (PKL) Kandang Sapi di Kabupaten Lebak yang baru saja dibangun dengan anggaran miliaran rupiah kini sudah menunjukkan kerusakan di sejumlah bagian. Kondisi ini menuai sorotan dari masyarakat, mengingat besarnya dana yang telah digelontorkan dari pemerintah pusat dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk proyek tersebut.
Dari pantauan Radar Banten di lokasi pasar bangunan yang diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi baru bagi warga sekitar itu terlihat mengalami keretakan di bagian tembok, serta kebocoran atap meski baru beberapa bulan selesai dibangun. Diketahui, pembangunan pasar dimulai tahun 2023 oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, adapun masing-masing besaran anggaran di antaranya bantuan dari Kemendag sekitar sebesar Rp 2,7 miliar, dari Bankeu sekitar sebesar Rp 4 miliar lebih dan dari APBD Lebak sebesar Rp 1,3 miliar. Jadi secara keseluruhan sekitar total Rp 8 miliar.
“Plafon pasar sudah bocor, berlubang, bahkan jebol padahal bangunan baru diresmikan tahun 2024 menunjukkan betapa seriusnya masalah kualitas konstruksi ini. Sungguh ironis, dana yang berasal dari tiga sumber – Kemendag Rp2,7 miliar, Bankeu Rp4 miliar lebih, dan APBD Lebak Rp1,3 miliar – ternyata hanya menghasilkan bangunan yang tidak layak,” tegas Ilham Maulana Raisa Ketua Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) Caban Rangkasbitung kepada Radarbanten.co.id, Minggu 27 April 2025.
Ia menyampaikan, bahwa kondisi tersebut, sangat jelas mengindikasikan adanya kegagalan sistemik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan proyek.
“Yang lebih memilukan, nasib puluhan pedagang kaki lima yang justru menjadi korban. Mereka yang sempat berharap memiliki tempat berjualan yang layak, kini harus menghadapi kenyataan pahit, gedung yang seharusnya menjadi solusi malah menjadi masalah baru. Padahal, uang sebesar Rp8 miliar seharusnya mampu membuat gedung yang bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Ajis Suhendi, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Lebak, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap pembangunan gedung pasar tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam dan akan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab jika ditemukan kelalaian dalam proses pembangunan.
“Ditargetkan untuk menampun sebanyak 806 pedagang telah selesai dibangun melalui 2 tahap, tahap pertama selesai pada tahun 2023 yang bersumber dari Tugas Pembantuan dan tahap kedua selesai pada tahun 2024 yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Banten,” terang Ajis.
Dijelaskan Ajis, bahwa Pasar PKL Kandang Sapi akan di operasikan tahun ini. Namun prosesnya masih dalam tahapan bersama asosiasi pedagang yang berada di Pasar Rangkasbitung.
“Pengoperasian pasar Kandangsapi ditargetkan tahun ini (2025), adapun tanggalnya belum bisa kita pastikan, karena ada tahapan tahapan yang harus dilaksanakan, seperti pendataan dan pendaftaran calon pedagang, konsultasi publik dan sosialisasi kepada para pedagang,”ucapnya.
Ditambahkan Ajis, jika semua tahapan selesai maka pedagang kaki lima (PKL) yang berada di Jalan Sunan Kalijaga Pasar Rangkasbitung akan dipindahkan ke PKL Kandang Sapi. “Setelah semua tahapan ini dilaksanakan, baru bisa kita usulkan tanggal mulai pengoperasiannya kepada pimpinan dalam hal ini Bupati,” pungkasnya.
Reporter : Nurandi
Editor: Agung S Pambudi