KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pengamat politik dan pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), Memed Chumaidi, menilai bahwa tahapan pengisian Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Banten tahun 2025 menjadi momen penting untuk perbaikan tata kelola pemerintahan di tingkat provinsi.
Dia menyebut, jabatan Sekda bukan hanya posisi administratif tertinggi di daerah, tetapi juga figur sentral dalam menjembatani kepentingan kepala daerah dengan birokrasi yang efektif, transparan, dan responsif terhadap publik.
“Ini menjadi salah satu tantangan terbesar dalam rekrutmen Sekda di banyak daerah, termasuk Banten. Sebab ini adalah menjaga integritas proses dari intervensi politik praktis,” ujar Memed kepada RADARBANTEN.CO.ID, Sabtu, 17 Mei 2025.
Beredar lima nama calon Sekda Banten. Yakni, Nana Supiana, Deden Apriandhi, Komarudin, Rina Dewiyanti, dan Virgojanti.
Kata Memed, publik tetap menuntut transparansi menyeluruh, terutama dalam aspek kompetensi, tour of duty, rekam jejak, dan independensi calon dari tekanan politik atau kelompok kepentingan.
Dikatakan Memed, proses seleksi juga harus mengedepankan manajemen talenta berbasis meritokrasi, sebagaimana yang ditekankan oleh Gubernur Banten yang ingin semua visi dan misinya terimplementasikan dengan baik.
“Maka dibutuhkan orang yang mampu berpikir inovatif, loyal, dan mampu mengimplementasikan visi dan misi serta program gubernur,” terangnya.
Memed mengungkapkan, lima nama yang beredar sebagai calon kandidat Sekda Banten tersebut harus memiliki rekam jejak birokrasi yang relatif kuat.
Namun, dalam kacamata empowering, profesional birokrasi, loyalitas dan inovatif, Memed menilai bahwa Deden Apriandhi memiliki keunggulan dalam hal pengalaman tersebut.
Deden yang malang melintang di birokrasi, katanya, mungkin hanya dia yang paling lama dan sering tour of duty di level eselon II.
“Dimulai dari kepala biro pemerintahan, kabiro humas dan protokol, kadispora, Sekretaris DPRD Provinsi Banten dan tugas tambahan sebagai Plt Kepala Bapenda,” katanya.
Dari pengalaman tersebut, kata Memed, ada aspek yang sangat penting yaitu kepercayaan kepada Deden untuk menjabat Plt Kepala Bapenda Banten di tengah hiruk pikuk stabilitas keuangan daerah, menjadi pengalaman dalam mem-back up program gubernur kedepannya.
“Ditambah, kan dia pernah sebagai Sekretaris DPRD Banten dan mampu membangun relasi kelembagaan antara eksekutif dan legislatif dengan berjalan baik di Pemprov Banten,” ungkap Memed.
Meski begitu, kata Memed, pengalaman saja tidak cukup, sebab harus dibutuhkan leadership capacity yang teruji dalam mengelola ASN lintas sektor.
Memed juga menilai bahwa dalam rekrutmen ini Gubernur Banten harus transparan atas manajemen talenta dengan melihat penilaian kinerja masa lalu. Bagaimana capaian nyata dalam reformasi birokrasi, atau inovasi pelayanan publik yang menjadi prioritas.
“Ke depannya, walaupun menggunakan kemasan manajemen talenta, maka diperlukan uji publik untuk menjaga kredibilitas dan kompetensinya,” pungkas Memed.
Editor: Agus Priwandono