PANDEGLANG,RADARBANTEN.CO.ID–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang memastikan ketersediaan kebutuhan stok obat di layanan kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit dalam kondisi mencukupi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eni Yati, menyebutkan bahwa ketersediaan obat di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di wilayah Pandeglang sudah terpenuhi.
“Kalau di puskesmas semuanya cukup, enggak ada obat yang kurang. Di rumah sakit pun seharusnya sudah mencukupi karena dukungan anggaran dari APBD kita besar sekali untuk obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) selama satu tahun,” kata Eni Yati, pada Jumat 18 Mei 2025.
Eni menjelaskan, anggaran yang dialokasikan untuk kebutuhan obat dan BMHP mencapai Rp20 miliar per tahun.
“Dengan support yang luar biasa dari pemerintah daerah, jadi rumah sakit tidak lagi kekurangan obat. Kalau di puskesmas juga stoknya cukup,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Eni terkait stok obat untuk pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di fasilitas kesehatan juga mencukupi, kecuali untuk jenis obat tertentu.
Kata Eni, bahwa ketersediaan obat bagi penderita ODGJ tidak mengalami kendala.
“Obat jiwa enggak kosong, kita cukup. Kecuali obat jenis tertentu ya. Jadi kita enggak ada kendala untuk obat jiwa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, obat pokok untuk ODGJ disuplai langsung oleh Pemerintah Provinsi Banten. Sementara itu, untuk obat tertentu yang tidak disuplai, puskesmas dapat membelinya secara mandiri menggunakan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Kalau yang pokok sudah disuplai oleh pemerintah provinsi Banten. Kecuali obat tertentu itu, puskesmas bisa belanja sendiri pakai anggaran BLUD-nya,” jelasnya.
Eni menambahkan, kebutuhan obat bagi penderita ODGJ merupakan bagian dari program pemerintah pusat, sehingga ketika terjadi kekosongan, Dinkes Pandeglang segera mengajukan permintaan ke pemerintah provinsi.
“Memang pada saat itu sempat kosong, kemudian kita ajukan lewat provinsi, lalu di-drop ke wilayah kita,” tuturnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agung S Pambudi