SERANG,RADARBANTEN.CO.ID-Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banten meminta kepada seluruh elemen di desa untuk mengawasi realisasi dari program Sarjana Penggerak Desa.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan kesempatan bagi warga kurang mampu untuk mengenyam bangku kuliah.
Sarjana Program didanai oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui bantuan keuangan (bankeu) desa yang disalurkan kepada setiap desa di Banten dengan total alokasi anggaran Rp17 juta pertahun.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banten Berly Rizky Natakusumah mengatakan, sejatinya Pemprov Banten pada tahun 2025 ini memberikan bankeu senilai Rp100 juta kepada setiap desa di Banten.
Bankeu ini diperuntukan untuk berbagai program seperti pemberdayaan Posyandu, BUMDes dan program Sarjana Penggerak Desa tadi.
“Batasan alokasi anggaran untuk program ini (Sarjana Penggerak Desa,-red) itu mulai Rp17 juta. Ini untuk living cost dan juga biaya semester penerima,”kata Berly, Minggu 18 Mei 2025.
Melalui program ini, Pemprov Banten ingin setiap desanya memiliki sarjana penggerak guna mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.
Yang mana, dalam realisasinya, Pemerintah Desa (Pemdes) akan memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa kurang mampu dengan membiayainya hingga mendapatkan gelar sarjana.
Berly menegaskan jika program ini diperuntukan untuk warga kurang mampu, bukan untuk keluarga, kerabat ataupun orang dekat kepala dan perangkat desa.
“Calon penerima beasiswa sesuai dengan arahan pa gubernur adalah warga miskin yang memiliki prestasi. Ditentukan atau masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Dan nilai rapot terakhir,” tegasnya.
Menurutnya, program ini harus diawasi oleh semua pihak agar realisasinya dapat tepat sasaran. Pihaknya tidak ingin jika program ini dipolitisasi oleh pihak tertentu.
“Kita berharap supporting dari semua pihak untuk mengawasi realisasi dari program ini,”tuturnya.
Pihaknya juga menekankan kepada pemerintah desa untuk memilih universitas atau perguruan tinggi dengan akreditasi baik, sehingga mahasiswa penerima beasiswa ini bisa mendapatkan kualitas pendidikan yang baik guna diimplementasikan untuk pembangunan di desa.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Agung S Pambudi