PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pandeglang mendesak para pengembang perumahan di Kabupaten Pandeglang untuk segera mengurus mutasi Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) ke nama pemilik baru. Langkah ini menjadi penting setelah banyaknya perumahan yang belum tercatat dengan benar dalam sistem pajak daerah.
Kepala Bapenda Kabupaten Pandeglang, Ramadani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai pendataan dan audit bersama tim BPK RI untuk menindaklanjuti perubahan mutasi SPPT PBB di wilayah tersebut.
“Kami sudah mulai mengimbau semua pengembang yang melaksanakan pembangunan perumahan di Kabupaten Pandeglang agar segera mengubah mutasi SPPT PBB kepada pemilik baru yang telah melakukan akad kredit,” ujar Ramadani, Senin, 19 Mei 2025.
Menurut Ramadani, hingga kini banyak SPPT PBB yang masih tercatat dalam satu nama pengembang dan belum dipecah sesuai dengan pemilik rumah masing-masing. “Ada beberapa pengembang yang sudah mulai mengajukan, meskipun SPPT PBB-nya baru akan diterbitkan pada tahun 2026,” katanya.
Bapenda telah memetakan sejumlah perumahan yang sudah terdata sebagai wajib pajak PBB, seperti yang ada di Cihaseum, Labuan, Majasari, Menes, Kaduhejo, dan beberapa lokasi lainnya. “Kami sudah mulai menyasar perumahan-perumahan tersebut. Di Majasari, sekitar delapan perumahan sudah terdata,” imbuhnya.
Namun, Ramadani mengakui bahwa pengajuan Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) menjadi hambatan utama dalam proses mutasi ini. “Kendalanya adalah pengajuan SPOP harus dilakukan langsung oleh wajib pajak, bukan oleh developer. Kami mendorong agar pengajuan dilakukan secara kolektif oleh developer, meskipun lampirannya tetap berdasarkan akad kredit masing-masing,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa dasar untuk melakukan mutasi SPPT PBB sudah jelas, yaitu akad kredit dan transaksi pembelian rumah. “Dari situ, sebenarnya sudah bisa jadi dasar untuk melakukan mutasi SPPT,” tegasnya.
Ramadani optimistis bahwa pendapatan asli daerah (PAD) dari PBB perumahan bisa meningkat signifikan, bahkan mencapai ratusan juta pada 2026. “Insyaallah bisa sampai ratusan juta, dan saya yakin akan bertambah. Mudah-mudahan bisa melebihi target,” pungkasnya.
Editor: Merwanda