SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kementerian Sosial (Kemensos) saat ini tengah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) guna mematangkan kurikulum dari Sekolah Rakyat yang ditargetkan mulai beroperasi pada bulan Juli 2025 nanti.
“Juli diharapkan sudah bisa mulai beroperasi. Tetapi kurikulumnya sekarang terus dimatangkan,” kata Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Saifullah Yusuf belum lama ini.
Mensos mengatakan, sementara ini terdapat tiga kurikulum yang sudah disusun, meliputi martrikulasi untuk pengenalan atau masa orientasi. Dan kurikulum pembelajaran formal seperti sekolah biasanya.
Setelah itu ada pendidikan karakter. Jadi ini sedang dimatangkan,” ucapnya.
Dikatakannya, saat ini sudah terdapat 100 titik Sekolah Rakyat yang sudah direnovasi menggunakan gedung sekolah lama diberbagai daerah. Penggunaan gedung ini dilakukan guna menunjang sementara operasional Sekolah Rakyat yang rencananya akan menggunakan sistem boarding atau asrama.
“Jadi ini sifatnya sementara. Hanya satu tahun untuk kemudian tahun depan kalau bangunan yang memang prototipe-nya jadi itu akan berpindah,” ucapnya.
Mensos menerangkan, Sekolah Rakyat diperuntukan untuk siswa kurang mampu. Seluruh biaya pendidikan pun nantinya akan dibiayai oleh Pemerintah.
“Ada tiga jenjang SD, SMP, SMA yang menampung lebih dari seribu siswa,” ungkapnya.
Saat ini, Sekolah Rakyat paling banyak terdapat di Pulau Jawa, namun untuk di Banten belum ada. Meskipun begitu, pihaknya menargetkan jika setiap kabupaten dan kota akan memiliki Sekolah Rakyat nya masing-masing.
Jadi itu nanti untuk seribu siswa lebih. Setidak-tidaknya diharapkan ke depan itu setiap kabupaten kota memiliki satu dan ditambah milik provinsi.
“Mudah-mudahan Juli sudah bisa dimulai di beberapa titik rintisan sekolah rakyat tahun ini. Targetnya 100 titik,” pungkasnya.
Editor: Abdul Rozak