KOTA TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Wakil Walikota Tangsel, Pilar Saga Ichsan mengungkap penyebab banjir di Rawa Buntu, Kota Tangsel, tepatnyabdi RW 02.
Pilar menyebut di wilayah RW 02 Rawa Buntu merupakan salah satu dataran rendah dengan elevasi paling rendah, yang menjadi tempat pertemuan aliran air dari berbagai arah.
Menurutnya, setiap hujan deras, wilayah ini kerap dilanda genangan yang cukup tinggi, sehingga membutuhkan perencanaan penanganan yang kompleks.
“Ini titik paling rendah, semua aliran air dari titik-titik lebih tinggi berkumpul di sini. Tadi kami survei bersama dinas teknis terkait dan akan segera dilakukan perencanaan penanganan menyeluruh, baik melalui kolam retensi, drainase baru, atau pelebaran saluran,” ujar Pilar, melalui siaran pers, Selasa 3 Juni 2025.
Pilar mengungkapkan, jumlah titik banjir ekstrem di Tangsel saat ini sudah menurun signifikan menjadi sekitar 17 titik, padahal di awal masa ia menjabat ada lebih dari 50 titik banjir ekstrem yang tersebar di kota ini.
“Sudah banyak area rawan banjir yang terselesaikan. Salah satunya di Pondok Maharta dan Kampung Bulak. Dulu banjir parah sampai se-leher, sekarang Kami bangun 9 tandon air, long storage, perbaikan saluran drainase, dan akan terus kita upayakan solusi penanganan lainnya untuk mengatasi sisanya,” ujarnya.
Terkait banjir di Puskesmas Rawa Buntu Pilar mengatakan akan mencari solusi teknis, agar air tidak lagi menggenangi area puskesmas, melalui APBD 2025 atau APBD 2026.
“Relokasi tentu butuh lahan besar, jadi kami fokus dulu pada solusi teknis yang efektif. Perencanaan teknis akan segera dilakukan oleh konsultan agar diketahui kebutuhan anggarannya,” jelasnya.
Pilar mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga lingkungan, termasuk tidak membuang sampah ke sungai dan tidak membangun di sempadan sungai.
“Banjir ini bukan hanya soal pembangunan. Masyarakat juga harus sadar, jangan buang sampah ke sungai, jangan bangun di bahu sungai. Kalau tidak, akan berdampak ke tetangganya,” ujarnya.
Editor: Bayu Mulyana