TANGERANG SELATAN, RADARBANTEN.CO.ID — Industri sistem pembayaran nasional mencatat pertumbuhan signifikan pada triwulan kedua 2025. Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, volume transaksi digital mencapai 11,67 miliar transaksi, tumbuh 30,51 persen secara tahunan (year-on-year).
Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital serta kematangan infrastruktur pembayaran nasional.
PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), sebagai salah satu penyedia infrastruktur sistem pembayaran terkemuka di Indonesia, menyambut positif capaian tersebut.
Menurut Direktur Utama Artajasa, Armand Hermawan, pertumbuhan ini merupakan hasil dari ekosistem yang kondusif dan kolaborasi erat antar pelaku industri.
“Artajasa berkomitmen untuk terus berinovasi dalam layanan digital yang mengutamakan keamanan siber dan kenyamanan pengguna. Semua langkah ini bertujuan memperluas inklusi keuangan digital yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Armand dalam siaran pers, Jumat, 25 Juli 2025.
Dalam acara tahunan Komisi ATM Bersama 2025 yang digelar di Bali, Artajasa mengusung tema “Synergy for a Safer Digital Payment Future”. Forum ini dihadiri oleh 15 anggota Komisi ATM Bersama, yang terdiri dari perwakilan bank BUMN, bank swasta nasional, bank syariah, BPD, bank asing, dan bank digital.
Salah satu fokus utama forum adalah membahas tantangan keamanan digital dalam sistem pembayaran yang terus berkembang, sejalan dengan arah kebijakan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030.
Sebagai bentuk kontribusi terhadap penguatan keamanan digital, forum menghadirkan talkshow bertema “Tantangan Penegakan Hukum Menghadapi Kejahatan Siber dalam Transaksi Keuangan Digital”.
Narasumber yang hadir antara lain Kombes Pol. Budi Hermanto, Kepala Subdirektorat III Dittipidsiber Bareskrim Polri, yang menjelaskan peran kepolisian dalam menangani kejahatan siber di sektor keuangan, dan Drs. Slamet Aji Pamungkas, Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, yang memaparkan strategi mitigasi dan respons terhadap ancaman digital di sektor perbankan.
Artajasa menegaskan bahwa keamanan siber adalah fondasi utama bagi keberlangsungan layanan digital yang dapat dipercaya publik. Komitmen ini diwujudkan melalui pengembangan teknologi yang andal, kolaborasi dengan regulator, aparat penegak hukum, dan lembaga pengawas keamanan digital.
Selain mengelola jaringan ATM Bersama, Artajasa juga berperan aktif dalam pengembangan sistem pembayaran nasional seperti Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), QRIS dan QRIS Antarnegara , dan Kartu Kredit Indonesia (KKI) Online.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Artajasa optimistis dapat terus mendorong kemajuan sistem pembayaran Indonesia yang inklusif, aman, dan berdaya saing global.
Editor: Aas Arbi










