CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Polres Cilegon menyiapkan langkah rekayasa lalu lintas di jalur Bojonegara menyusul meningkatnya aktivitas kendaraan tambang pasca penutupan sementara usaha pertambangan di Parung Panjang, Jawa Barat.
Kepadatan kendaraan besar yang melintas di jalur Cilegon–Bojonegara membuat arus lalu lintas kian padat dan sering macet di jam sibuk.
Kasatlantas Polres Cilegon, AKP Ridwan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan sejumlah langkah strategis untuk mengurai kemacetan.
Salah satunya adalah penataan ulang simpang dan manajemen arus kendaraan berat di wilayah Bojonegara.
“Usulan Rekaya lalulintas yang pertama kita harus menata kembali bagaimana simpang dan manajemen lalulintas yang ada di Bojonegaraa,” ujar Ridwan saat rapat koordinasi di Mapolres Cilegon, Kamis 9 Oktober 2025.
Menurutnya, penataan ini mencakup penentuan jalur khusus bagi kendaraan berat agar tidak bercampur dengan kendaraan umum.
Selain itu, Polres juga mengusulkan pembentukan buffer zone atau zona penyangga di titik-titik tujuan truk tambang, seperti area perusahaan maupun SPBU.
“Kemudian kalau perlu kita tentukan jalur khusus kendaraan berat, kemudian kira harus bisa membentuk buffer zone terkait tempat yang jadi tujuan truk tersebut apakah diperusahaan atau SPBU,” lanjutnya.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi antrean kendaraan besar di badan jalan. Ridwan menambahkan, pembatasan juga dapat diterapkan jika kapasitas di buffer zone perusahaan tambang sudah penuh.
“Bahkan ketika kapasitas telah memenuhi buferzone masing masing tambang maka kita bisa membatasi kendaraan yang masuk ke perusahaan tersebut,” tegasnya.
Reporter : Adam Fadillah
Editor: Agung S Pambudi