CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Aktivitas pertambangan di wilayah hukum Polres Cilegon meningkat, menyusul penutupan sementara usaha pertambangan di Provinsi Jawa Barat yang menimbulkan perpindahan aktivitas ke Kota Cilegon.
Polres Cilegon menggelar rapat koordinasi pada Kamis, 9 Oktober 2025, di Aula Wicaksana Laghawa Mapolres Cilegon.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan pengusaha tambang, unsur pemerintahan, dan dikabarkan Walikota Cilegon, Robinsar, turut hadir untuk memantau langsung kondisi di lapangan.
Diketahui, pasca penutupan tambang pasir di Parung Panjang oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terjadi lonjakan aktivitas pertambangan di wilayah hukum Polres Cilegon.
Mobil angkutan material tambang berlalu lalang di Jalan Bojonegara, menyebabkan kemacetan panjang, debu, dan pasir yang mengganggu aktivitas masyarakat.
Polres Cilegon telah menyiagakan personelnya di titik-titik rawan kemacetan untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas dan menjaga keamanan.
Kepolisian menekankan pentingnya koordinasi antara aparat, pemerintah daerah, dan pengusaha tambang untuk memastikan aktivitas pertambangan tetap terkendali dan tidak mengganggu masyarakat.
Situasi ini menjadi sorotan publik karena tingginya mobilitas kendaraan angkutan material tambang yang memicu kemacetan dan potensi konflik dengan masyarakat.
Editor: Agus Priwandono











