PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sebuah kapal bermotor KM Jayasena dilaporkan mengalami mati mesin saat berlayar di perairan Tanjung Layar, Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Informasi kejadian tersebut pertama kali diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten, Sabtu 15 November 2025, pukul 20.50 WIB dari pelapor bernama Rendy.
Kapal yang membawa total 18 orang, yaitu 5 kru dan 13 pemancing berangkat menuju wilayah Tanjung Layar pada Kamis 13 November 2025.
Namun, pada Jumat 14 November, kapal mengalami mati mesin dan hingga Sabtu malam masih terombang-ambing tanpa kemampuan bergerak di titik koordinat 6°46’28.10″S – 105°12’1.90″E, atau sekitar 85 nautical mile dari Kantor SAR Banten.
Seluruh penumpang dan kru dilaporkan dalam kondisi selamat, namun membutuhkan evakuasi. Cuaca di lokasi terpantau cerah dengan tinggi gelombang 1–3 meter.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Banten langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Probo, Panimbang, serta kapten KM Jayasena. Hasil koordinasi, mendapatkan informasi bahwa kapal nelayan KM Hapid sempat berupaya melakukan penarikan.
Posisi terakhir terpantau pada pukul 17.45 WIB berada di sekitar Karang Copong, Pulau Peucang, untuk berteduh akibat kondisi cuaca.
Upaya penyelamatan terus dilakukan. Pada pukul 21.00 WIB, Unit Siaga SAR Pandeglang berangkat untuk memantau perkembangan situasi. Selanjutnya, pada pukul 00.00 WIB KN SAR Tetuka berangkat menuju lokasi kejadian dengan estimasi waktu tempuh sekitar tujuh jam dan diperkirakan tiba pada Minggu pagi, 16 November 2025, pukul 07.00 WIB.
Sejumlah unsur turut terlibat dalam operasi tersebut, di antaranya USS Pandeglang, KN SAR Tetuka, Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Polairud Pandeglang, Lanal Banten Pos Sumur, serta nelayan setempat. Adapun peralatan yang dikerahkan meliputi alutsista KN SAR Tetuka, Palsar air, Palsar medis, dan berbagai peralatan pendukung lainnya.
Hingga laporan ini diturunkan, operasi SAR masih berlangsung untuk memastikan seluruh korban dapat evakuasi dalam keadaan selamat.
Penggerak Wisata TNUK Kipong Buyaz mengatakan, KM Jayasena terombang-ambing karena mati mesin.
“Membawa wisatawan mancing sebanyak 13 orang. Berasal dari Tangsel, Jakarta dan Bekasi,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu, 16 November 2025.
Sebanyak 13 orang wisatawan selamat beserta 5 kru kapal, yakni satu orang kapten kapal dan empat orang ABK.
“Jadi KM Jayasena tengah membawa para pemancing. Namun mati mesin total dengan kondisi perairan badai dan ombak tinggi sehingga kapal terombang-ambing,” katanya.
Adapun nama daftar pemancing menumpang Kapal Jayasena, yaitu:
1.Ery (53th), Tangsel
2.Wildan
3.Gugun
4.Zaini
5.Arfan, Tangsel
5.Dilan
6.Pak Agus
7.Dede lukman
8.Steve
10.Eli
11.Harry (39th) Jakarta
12.Hendrik (53th) Jakarta.
13.Rustam, Bekasi
Crew kapal
1.Ruspandi, 45th, Binuangeun
2.Kifli, 30th, Carita
3.Makruf, 50th, Labuan
4.Siman, 50th, Labuan
5.Sugie, 49th, Bogor.
Editor: Mastur Huda











