SERANG – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Banten atau Bank Banten dilirik investor dari Malaysia. Negeri Jiran itu tertarik membeli saham Bank Banten setelah Bank Banten menggelar sosialisasi right issue atau salah satu cara menambah modal bagi perusahaan.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, berdasarkan informasi yang ia dapat bahwa right issue itu akan dikerjasamakan dengan investor dari Malaysia. “Ya silakan. Katanya lagi ditawarkan dengan Malaysia,” ujar pria yang akrab disapa WH itu, Rabu (12/2).
WH mengatakan, Bank Banten ia serahkan sepenuhnya kepada PT Banten Global Development (BGD). Lantaran pemilik langsungnya bukan gubernur melainkan BGD.
“Kita (ia menyebut dirinya-red) pengendali, bukan pemilik,” tuturnya. Terkait kerja sama dengan investor dari Negeri Jiran itu, ia menyerahkan sepenuhnya pertanggungjawaban kepada BGD. “Gubernur tidak akan masuk ke wilayah-wilayah yang bukan perannya,” ujar alumnus UI itu.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa mengatakan, salah satu persiapan yang dilakukan untuk right issue adalah dengan sosialisasi atau pengumuman. Hal itu wajib dilakukan karena Bank Banten merupakan perusahaan publik. Dari hasil sosialisasinya itu, banyak investor baik dari dalam maupun luar negeri yang berminat ikut right issue dengan nilai hingga Rp500 miliar.
Kata dia, penyampaian rencana tersebut juga sesuai dengan pedoman dalam mekanisme right issue. “Itu disampaikan Rp500 miliar, nanti lembar sahamnya masih berproses, termasuk harganya (per lembar saham-red) berapa. Saya pikir animonya banyak, saya sudah roadshow, di dalam negeri sudah ke luar negeri sudah. Itu peminatnya banyak,” ujar Fahmi.
Meski telah menyosialisasikan right issue hingga luar negeri, tetapi ia tetap berharap saham Bank Banten nantinya bisa dikuasai oleh warga Banten itu sendiri. “Saya harap kalau memang ini ingin masih dimiliki masyarakat Banten, melalui teman-teman media, ayo bikin gerakan mari membeli saham Bank Banten,” ungkapnya.
Ia menegaskan, right issue yang dilakukannya adalah untuk penambahan modal dalam pengembangan bisnis Bank Banten. Ia juga tak memungkiri jika pihaknya masih berharap Pemprov Banten bisa mengucurkan penyertaan modalnya. (nna/alt/ira)