SERANG – Jelang Ramadan, harga gula merah di pasaran naik. Bahkan, di daerah Jawa ditemukan gula merah palsu dengan harga yang lebih murah.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM) Kota Serang Akhmad Benbela mengatakan, masyarakat harus waspada dan jeli dengan adanya gula merah palsu. “Saat ini kami belum temukan di Kota Serang, tapi masyarakat harus antisipasi,” ujar Benbela, Kamis (18/5).
Dikatakannya, gula merah palsu itu dibuat dari gula pasir yang sudah kedaluwarsa dicampur dengan tepung. Untuk membedakannya, gula merah asli apabila dipotong padat dan tidak memiliki rongga. Selain itu, rasanya tidak terlalu manis tapi legit. Sebaliknya, gula merah palsu memiliki rongga dan rasa yang sangat manis. Selain itu, harganya juga jauh lebih murah. “Yang palsu tentu lebih murah untuk menarik peminat,” ujar Benbela. Apalagi, permintaan gula merah saat Ramadan lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
Selain gula merah palsu, masyarakat juga harus waspada terhadap telur dan merica palsu. Bahkan, merica palsu diduga menggunakan semen sebagai bahan dasarnya. Untuk membedakan merica asli dan palsu, konsumen harus mencium aromanya terlebih dahulu. “Kalau yang asli baunya menyengat,” tuturnya.
Kata dia, kehadiran barang-barang palsu ini sudah menjadi kebiasaan. Tahun lalu saja ditemukan beras plastik.
Selain menuntut kecermatan masyarakat sebagai konsumennya, untuk mengantisipasi masuknya barang-barang palsu, Disdagperinkop dan UKM melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait mulai dari Pemprov Banten, Bulog, Hiswana Migas, serta para pelaku usaha.
Tak hanya barang palsu, jelang Ramadan harga kebutuhan pokok juga kerap naik. Namun, saat ini harga masih stabil. Sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan yakni gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu. Hal itu dikarenakan permintaannya juga meningkat saat bulan Ramadan.
Hafiz, salah seorang pedagang di Pasar Induk Rau mengaku jika harga gula merah naik jelang Ramadan. Kini harga sekilo gula merah Rp16 ribu. “Sebelumnya Rp14 ribu, naik kalau mau bulan puasa,” ujarnya.
Ia mengaku tak tahu mengenai gula merah palsu yang saat ini sedang marak. “Belum tahu ada itu,” tutur Hafiz. (Rostina/Radar Banten)