Dalam aksi yang mengatasnamakan Himpunan Santri Cilegon (HSC) itu, pelajar menyerukan kepada seluruh kalangan untuk menolak perayaan hari valentine yang jatuh pada hari ini.
Aksi diawali dengan longmarch dari kawasan Jombang kemudian pelajar menyebarluaskan selebaran kepada masyarakat yang berisi seruan terhadap bahaya perayaan valentine.
“Intinya kami ingin masyarakat itu agar mengetahui bahwa valentine itu sesungguhnya merupakan budaya asing yang telah disalahgunakan masyarakat,” ujar Ismatulloh, Koordinator aksi.
Dampak dari perayaan valentine secara berlebihan itu, kata dia, momentum hari valentine telah disalahgunakan kalangan pelajar dengan melakukan perbuatan maksiat di hari yang dikenal sebagai hari kasih sayang itu.
“Kami mencatat dari sejumlah sumber, banyak pelajar perempuan yang hamil diluar nikah dan mereka melakukan hubungan intim itu pada perayaan valentine,” imbuh Sekretaris Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon ini.
Dirinya berharap, aksi itupun menjadi perhatian Pemerintah untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat luas. (Devi Krisna)