SERANG – Anggaran Belanja Daerah Provinsi Bangen Tahun Anggaran (TA) 2016 direncanakan menurun dari anggaran Belanja Daerah TA 2015. Penurunan terjadi sebesar Rp713 miliar atau tepatnya Rp713.589.642.155.
Diketahui, anggaran Belanja Daerah TA 2015 sebesar Rp8.947.633.698.000, sedangkan pada APBD Perubahan direncanakan sebesar Rp9.280.733.906.155. Sementara TA 2016 Belanja Daerah direncanakan sebesar Rp8,565 triliun atau tepatnya Rp8.565.658.778.000.
“Belanja Daerah tersebut terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp5.091.717.778.000, Belanja Langsung sebesar Rp3.473.941.000.000. Untuk Belanja Tidak Langsung (BTL) terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp637 miliar, belanja hibah sebesar Rp1,843 triliun, belanja bantuan sosial sebesar Rp172 miliar, belanja bagi hasil kepada kabupaten/kota sebesar Rp2,024 triliun, belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota dan partai politik sebesar Rp394 miliar, dan belanja tidak terduga sebesar Rp20 miliar,” ungkap Gubernur Banten Rano Karno, Senin (9/11/2015).
Di sisi lain, pendapatan daerah pada rancangan APBD Provinsi Banten TA 2016 meningkat dibandingkan TA 2015. Kenaikan target pendapatan sebesar 2,80 persen atau sebesar Rp214 miliar, tepatnya Rp214.077.466.000.
Terkait menurunnya anggaran belanja daerah, Rano mengatakan, rasionalisasi belanja tersebut mencerminkan kehati-hatian dalam penganggaran. Berlandaskan prinsip efisiensi, ekonomis, efektivitas, bertanggung jawab, dengan memperhatikan rasa keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.
“Untuk pengeluaran pembiayaan seperti untuk investasi, meningkat sebesar Rp185 miliar dibandingkan dengan APBD TA 2015 yang sebesar Rp272 miliar. Jadi untuk pengeluaran pembiayaan ini direncanakan sebesar Rp457 miliar,” tambah Rano. (Bayu)