CILEGON – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membuat strategi baru guna mendongkrak kinerja perusahaan yang masih tertekan akibat lesunya pasar baja global. Strategi dimulai dengan upaya untuk meningkatkan volume penjualan 41 persen menjadi 2,7 juta ton dari sebelumnya 1,9 juta ton.
“Pendapatan perseroan melalui kerjasama pengoperasian dan pembangunan pelabuhan kerjasama dengan Pelindo II dan optimalisasi penggunaan lahan perseroan. Kerjasama dengan Pelindo II dan optimalisasi lahan ini akan menghasilkan tambahan likuiditas pada 2016 sebesar USD 250 juta,” kata Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Sukandar kepada wartawan di The Royale Krakatau, Kota Cilegon, Selasa (22/3/2016).
Strategi lain yang akan dilakukan, lanjut dia, meningkatkan daya saing perusahan melalui penyelesaian pembangunan pabrik blast furnance. Saat ini progres pembangunanya telah mencapai 93 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2016. Proyek tersebut akan menurunkan biaya produksi slab hingga USD 60 per ton terutama dari penghematan energi mencapai 100 megawatt per hari sepanjang tahun.
Perseroan juga, lanjut Sukandar, berusaha menurunkan tarif listrik melalui pembangunan Coal Fired Boiler 2x 80 MW. Proyek ini sedang dalam tahap persiapan dan direncanakan selesai awal 2019. Setelah proyek selesai, tarif Perseroan dapat ditekan di bawah Rp 900/kwh.
” Berbagai upaya modernisasi telah dilakukan Perseroan untuk menaikan kehandalan , efisiensi, dan produktifitas pabrik melalui revitalisasi fasilitas produksi,” ujarnya. (Ade F)