slot bcaslot bonus new memberslot ovoslot server thailandslot pulsa tanpa potongankaka hokiempire88tuanpencetempire88raja botaknaga empirenaga empire
radarbanten.co.id
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV
No Result
View All Result
radarbanten.co.id
No Result
View All Result
Home Featured

Pendidikan jadi 13 Tahun, Dokter: Kapan Lagi Kami Cari Uang dan Nikah?!

Aas Arbi by Aas Arbi
27-09-2016 19:53:36
in Featured, Pendidikan
Pendidikan jadi 13 Tahun, Dokter: Kapan Lagi Kami Cari Uang dan Nikah?!

Ilustrasi

Share on FacebookShare on TwitterShare On Whatsapp

JAKARTA – ‎Pantas bila seluruh dokter di Indonesia menolak keras UU 20/2013 tentang Pendidikan Kedokteran (Dikdok). Sebab, dalam UU tersebut ada keharusan seluruh dokter menambah pendidikan khusus layanan primer.

Tak tanggung-tanggung, lamanya bisa dua sampai tiga tahun sehingga menambah panjang waktu pendidikan kedokteran. “Kalau dipelajari lebih rinci UU Dikdoknya, sangat merugikan dokter, lho. Masa pendidikannya bisa 11 sampai 13 tahun? Kapan kami‎ bisa cari uang dan kapan kami bisa menikah pak?” tanya Hadi Wijaya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bidang advokasi di sela-sela rapat dengan Baleg DPR RI, Selasa (27/9).

Baca Juga :

Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Raih Penghargaan Best Poster Presentation di Konferensi Internasional

Dindikpora Sebut Kuota SPMB SD-SMP di Pandeglang Naik Capai 49 Ribu

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Membuka Peminatan Digital Content Creation Berbasis Fakta

Adde Rosi Serap Aspirasi Pendidikan Saat Reses di Lebak

Menurut dokter yang sehari-hari bekerja di RS Ibu dan Anak BUN Tangerang ini, pendidikan dokter layanan primer bisa tempuh lewat jalur kursus. Misalnya untuk wilayah Monokwari karena paling banyak penderita malaria, maka untuk pendidikan layanan primernya difokuskan kepada penyakit tersebut.

“Layanan primer tidak perlu masuk dalam kurikulum Dikdok, bisa-bisa mahasiswa kedokteran harus ambil dua, tiga tahun. Jadi makin panjang masa dia untuk bekerja,” tuturnya.

Selain itu, lanjut Hadi, terjadi pemborosan anggaran lantaran layanan primer bukan pendidikan spesialis. Dokter yang harusnya sudah di jenjang S3 harus sekolah lagi tapi statusnya tetap S2. “Pendidikan layanan primer tidak sesuai kajian akademis dan tatanan program studi dilanggar habis. Itu sebabnya kami menolak kerja pendidikan layanan jasa primer!” tegasnya. (RBOnline/jpnn)

Tags: Dokterpendidikan
Previous Post

Perolehan Medali Sementara PON XIX/2016, Banten Posisi..

Next Post

Bappeda dan KPU Pastikan Visi dan Misi Calon Sesuai RPJPD Banten

Related Posts

Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Raih Penghargaan Best Poster Presentation di Konferensi Internasional
Berita Utama

Dosen Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Raih Penghargaan Best Poster Presentation di Konferensi Internasional

by Agung S Pambudi
Sabtu, 21 Juni 2025 17:37

JAKARTA,RADARBANTEN.CO.ID--Dalam upaya pencarian solusi alternatif melawan resistensi antibiotik yang menjadi ancaman global, seorang peneliti Indonesia kembali mengukir prestasi membanggakan di...

Read moreDetails

Dindikpora Sebut Kuota SPMB SD-SMP di Pandeglang Naik Capai 49 Ribu

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Membuka Peminatan Digital Content Creation Berbasis Fakta

Adde Rosi Serap Aspirasi Pendidikan Saat Reses di Lebak

Disaring dari 1.200 Siswa, Hanya 50 Terbaik Terpilih Jadi Paskibraka Pandeglang 2025

Kota Tangerang Jadi yang Pertama Terapkan PPK BLUD di SMK se-Banten, Sachrudin: Perkuat Program Gampang Sekolah dan Gampang Kerja

PGM Indonesia Wilayah Banten Kerja Sama dengan Uniba Banten

UT Serang dan PERGUNU Banten Perkuat Sinergi Pendidikan Tinggi Berbasis Pesantren

SMP Falatehan Tampilkan Kolaborasi Tari Aceh bersama BINUS School dalam Serpong Year and School Assembly

Bupati Lebak Hasbi Jayabaya Buka Rakorda FSPP, Tekankan Kolaborasi dan Komunikasi Antar Pesantren

Next Post

Bappeda dan KPU Pastikan Visi dan Misi Calon Sesuai RPJPD Banten

Marak Warga Kena Hipnotis, Polisi 'Angkat Tangan'

12 Film Indonesia Diputar di Festival Film Internasional Tokyo

12 Film Indonesia Diputar di Festival Film Internasional Tokyo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses



Ikuti Kami

Facebook Instagram X-twitter Youtube
Gates of Olympus

Kanal

News

Redaksi

Peluang Usaha

Viral

Inspirasi

Love Story

Olahraga

News Video

Serba Serbi

E-Paper

Tekno

Pedoman Pemberitaan

Indeks

Tutorial

Pilihan Editor

Kecelakaan di Perlintasan Tangerang–Batu Ceper, Truk Ditabrak KRL, Dua Pengendara Motor Luka Parah

by Syaiful Adha
Sabtu, 21 Juni 2025 19:26

KOTA TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kecelakaan terjadi di perlintasan Jalan Sudirman, dekat Pasar Induk Tanah Tinggi, antara Stasiun Tangerang dan Batu...

Akhir Pekan Mau Kemana? Coba Trekking Seru di Alam Banten Yuk!

by Merwanda
Sabtu, 21 Juni 2025 18:53

RADARBANTEN.CO.ID – Bosan liburan ke mal atau cuma rebahan di rumah pas akhir pekan? Coba deh aktivitas yang bikin badan...

Copyright@2021


istanbul escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
esenyurt escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
avcılar escort
esenyurt escort
beylikdüzü escort
marmaris escort
izmit escort
bodrum escort
antalya escort
antalya escort bayan

Radar Banten, All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Kota Serang
  • Kabupaten Serang
  • Pandeglang
  • Lebak
  • Tangerang
  • Cilegon
  • Hukum
  • Olahraga
  • Humaniora
  • Info Bhayangkara
  • E-Paper
  • Radar Banten TV

© 2021 radarbanten.co.id.

empire88empire88raja botak