SERANG – Atlet kempo Kabupaten Serang secara intens menggelar latihan jelang menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten 2018, November nanti. Pada pesta olahraga terbesar Banten yang akan dihelat di Kabupaten Tangerang itu, tim kempo Kabupaten Serang telah memetakan kekuatan dan lebih mewaspadai tim kempo Cilegon.
Ketua Pengcab Perkemi Kabupaten Serang, Rynaldi Arsadiki mengatakan, Perkemi Kabupaten Serang akan menerjunkan 30 atlet pada porprov nanti. 30 atlet tersebut disiapkan untuk mengikuti dua kelas yang dipertandingkan, yakni kelas randori (tarung) dan embu (seni).
“Sampai saat ini kami terus melakukan seleksi untuk memenuhi 30 atlet sesuai dengan kuota yang kami sediakan. Kami menggunakan sistem promosi degradasi dalam pemusatan pelatihan kabupaten (pelatkab). Kami hanya akan menerjunkan atlet yang memiliki kans meraih medali saja,” kata Rynaldi di sela memantau jalannya latihan atlet kempo Kabupaten Serang di Aula MAN 2 Kota Serang, Selasa (10/4).
Rynaldi menambahkan, pelaksanaan Porprov IV Banten 2014 menjadi pelajaran berharga pihaknya. Perkemi Kabupaten Serang merasa kecolongan dari sisi memetakan kekuatan calon lawan. “Porprov lalu kami lebih mewaspadai kekuatan Kota Serang selaku tuan rumah. Ternyata diluar dugaan Cilegon yang keluar sebagai juara umum cabor kempo. Makanya di Porprov V nanti kami wajib mewaspadai kekuatan Cilegon. Kualitas atlet Cilegon sengaja disembunyikan dan jarang terpantau lantaran tidak sering ikut kejuaraan. Sekarang kami tidak ingin kecolongan lagi,” imbuhnya.
Meski mewaspadai kekuatan Cilegon secara khusus, namun bukan berarti pihaknya mengenyampingkan persaingan dengan atlet kempo kabupaten kota lainnya. “Kota Tangerang, Kota Serang, dan tuan rumah Kabupaten Tangerang juga merupakan momok menakutkan. Kami juga wajib mewaspadai kekuatan tiga daerah tersebut,” tegas Rynaldi.
Pelatih Kempo Kabupaten Serang Ade Saefudin menyatakan, lantaran belum di launchingkannya pelaksanaan pemusatan pelatihan kabupaten (pelatkab), untuk saat ini atlet kempo Kabupaten Serang masih menjalani program latihan umum.
“Kami belum berbicara bagaimana meningkatkan kualitas teknik dan skill berlaga. Saat ini kami masih fokus terhadap pembenahan fisik dan mental. Sebenarnya kalau teknik dan skill bertanding semua atlet itu sama. Yang mebedakan nanti adalah fisik dan mental serta kesiapan masing-masing atlet. Tidak ada gunanya juga kualitas teknik dan skill bagus tapi tidak punya mental dan fisik yang bagus,” ucapnya.
Bukan berarti pihaknya mengeyampingkan kualitas teknik dan skill atlet. Program pelatihan teknik dan skill berlaga akan difokuskan pada saat jelang kompetisi berlangsung. “Ada tatapan latihan yang telah kami programkan, yakni tahapan umum, khusus, dan pra kompetisi. Untuk teknik dan skill kami masukkan pada program persiapan khusus dan pra kompetisi,” tandas Ade. (dre/ibm/ags/RBG)