CILEGON – Tim khusus penyelam diterjunkan untuk mencari tahu penyebab pipa gas milik China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) International Ltd bocor di perairan Bojonegara, Kabupaten Serang. Tim khusus yang diterjunkan CNOOC itu kemarin langsung menyelam di perairan Bojonegara untuk menyelidiki bocornya pipa gas dengan diameter 20 inci dan panjang 66 kilometer.
Operator CNOOC Joko Agussema mengatakan, tim penyelam dari CNOOC mulai melakukan penyelaman pukul 10.00 WIB. Tim beraksi setelah mendapatkan izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Joko mengatakan, tim penyelam sebenarnya sudah ada di lokasi sejak Senin (9/7). Lantaran izin belum terbit dari Kementerian ESDM, tim tidak melakukan penyelaman, tetapi tetap siaga di lokasi bocornya pipa gas.
Saat dikonfirmasi terkait jumlah orang dalam tim penyelam, Joko mengaku tidak mengetahui karena tim tidak singgah di Unit Jasa Pembangkit (UJP) Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Cilegon terlebih dahulu. Mereka langsung ke titik kebocoran pipa gas di perairan Bojonegara. “Karena kita dikirimi lewat e-mail saja. (Jumlah) kita enggak tahu sih, enggak disebutkan,” ujarnya. Hasil penyelidikan tim, lanjut Joko, baru diketahui 24 jam sejak proses penyelaman dilakukan.
Humas UJP PLTGU Cilegon Budi Wahyudi juga membenarkan ada tim khusus penyelam dari CNOOC. Kata dia, tim tersebut melakukan penyelaman untuk menginvestigasi penyebab bocornya pipa gas. “Jumlah (orangnya) mereka enggak memerinci. Hanya kami diinfokan hari ini (kemarin-red) ada investigasi penyelaman,” tutur Budi kepada Radar Banten, Rabu (11/7).
Budi mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Menurut Budi, perlu berkoordinasi dulu dengan manajemen dan juga tim teknis agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi.
Ditpolair Polda Banten Kombes Pol Nunung Syaifuddin saat dikonfirmasi Radar Banten menjelaskan, sudah mengetahui ada tim khusus penyelam dari CNOOC. Polair Polda Banten melakukan pengamanan di area sekitar lokasi kebocoran gas.
Kali ini, lanjut Nunung, pengamanan tidak dilakukan hingga radius tiga mil. Setelah sumber gas ditutup oleh CNOOC maka kapal-kapal sudah bisa lewat dekat jalur itu. Namun, tetap ada batasan. “Jika sebelumnya tiga mil sekarang kapal tidak boleh mendekat kurang dari satu mil,” ujarnya.
Pengamanan itu dilakukan agar proses penyelaman berjalan lancar. Selain itu, berdasarkan informasi yang diketahuinya Kementerian ESDM pun melakukan investigasi atas insiden tersebut. “Apakah berdampak signifikan atau apa, kita pun sudah memeriksa sejumlah pihak termasuk dari CNOOC,” ujarnya.
Dengan bocornya pipa gas milik CNOOC, UJP PLTGU Cilegon tidak bisa memproduksi listrik karena tidak mendapatkan pasokan gas dari CNOOC. Meski demikian, PLTGU Cilegon menjamin pasokan listrik di Banten masih aman. (Bayu M/RBG)