SEBAGIAN orang tidak mengonsumsi telur karena takut terkena kolesterol. Hal ini memang benar adanya. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, satu butir kuning telur saja bisa mengandung 180 miligram kolesterol.
Sedangkan, kebutuhan kolesterol per hari seseorang adalah sekitar 100-300 miligram.
Artinya, jumlah kolesterol yang terkandung dalam telur sudah memenuhi lebih dari setengah dari kebutuhan kolesterol harian manusia.
Bagi Anda yang memiliki riwayat kolesterol, jangan khawatir. Anda tetap bisa menikmati telur dengan memakan bagian putih telurnya tidak lebih dari 3 butir dalam seminggu.
Jika Anda menghindari makan telur akibat kandungan kolesterol dalam kuning telur, berikut ini ada beberapa alasan yang dilansir dari WebMD dan mungkin bisa membuat Anda berpikir ulang untuk kembali mengonsumsi telur:
1. Salah satu sumber protein termurah
Harga telur di pasaran cenderung murah, bahkan jika Anda membeli telur organik. Walaupun harganya sempat melambung beberapa waktu lalu, telur relatif lebih murah dibanding daging merah atau ikan. Dari segi kadar protein, telur memiliki 6 gram protein berkualitas tinggi setiap butirnya. Artinya, telur dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan asam amino harian yang sama seperti daging.
2. Sarapan yang baik
Berdasarkan penelitian, sarapan dengan menu telur dapat menunda rasa lapar lebih lama daripada makanan seperti kue. Pria yang makan telur di pagi hari lebih merasa kenyang, memiliki tingkat hormon kelaparan yang lebih rendah, dan makan lebih sedikit di siang hari.
3. Melindungi mata dari paparan sinar berbahaya
Telur kaya akan zat lutein, yakni pigmen kuning yang terdapat di retina mata. Lutein membantu melindungi mata dari degenerasi makula, penyebab utama kehilangan penglihatan. Selain itu, zat lutein dalam telur juga dapat melindungi mata Anda dari kerusakan akibat cahaya biru yang dipancarkan dari ponsel, tablet, dan komputer.
4. Bukan penyumbat arteri seperti yang Anda duga
Selama beberapa dekade, telur dituduh dapat meningkatkan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Meski bagian kuning telur mengandung kadar kolesterol tinggi, namun kolesterol bukanlah bahaya yang diperkirakan dari konsumsi telur. Bahkan, Dietary Guidelines for Americans menghapus anjuran untuk membatasi diet kolesterol hingga 300mg sehari.
5. Telur membantu mempertahankan massa otot
Seseorang akan mulai kehilangan massa otot saat 30 tahun, dan hal ini akan terus berlangsung dengan berkurangnya massa otot sebanyak lima persen per 10 tahun. Kehilangan massa otot bisa membuat Anda merasa lemah, menurunkan stamina, dan akhirnya meningkatkan risiko mudah jatuh saat menginjak usia tua.
Selain latihan yang membuat massa otot tetap bagus, telur juga dibutuhkan sebagai makanan pendamping. Pasalnya, telur mengandung protein berkualitas tinggi yang mampu memperbaiki kerusakan otot setelah berolahraga.
Nah, kini Anda sudah mengetahui berbagai alasan mengapa membutuhkan menu telur dalam asupan sehari-hari. Dari segi pengolahan makanan, telur yang direbus lebih baik daripada digoreng menggunakan minyak yang mengandung lemak jenuh tinggi. Tunggu apa lagi? Ayo makan telur untuk memenuhi kebutuhan protein harian. Tapi ingat, jangan berlebihan ya. (NP/RVS/klikdokter)