CILEGON – YN (35) ditemukan tergeletak di area pemakaman umum Taman Cilegon Indah (TCI) Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Selasa (14/5). Diduga korban berniat bunuh diri dengan menenggak cairan karbol pembersih lantai.
Dugaan bunuh diri itu lantaran ditemukan sebotol cairan karbol di samping tubuh perempuan asal Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon itu. Ibu anak satu itu kali pertama ditemukan salah seorang warga saat melintas di dekat areal pemakaman sekira pukul 07.40 WIB. Semula korban diduga telah meninggal dunia. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke ketua RT setempat.
“Lalu, ketua RT langsung telepon saya, saya datangi terus saya pegang nadinya masih gerak, langsung saya bopong saja, saya suruh RT cari ojek, bawa ke rumah sakit biar dikeluarin cairannya,” kata Babinkamtibmas Brigadir Polisi (Brigpol) Paisal kepada wartawan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon, Selasa (14/5).
Paisal menduga YN menenggak cairan karbol itu sekira pukul 07.30. Soalnya, YN ditemukan warga tak lama setelah menenggak cairan tersebut. Botol cairan karbol itu tergeletak di belakang tubuh korban yang ditemukan dalam posisi miring ke kiri. Perempuan yang mengenakan kerudung dan baju warna hitam serta celana panjang itu dilarikan ke RSUD Kota Cilegon.
“Sementara ini kita belum bisa menggali keterangan lebih dalam, korban juga belum bisa diajak komunikasi. Sementara dugaan karena bunuh diri bukan aksi kejahatan,” tutur Paisal.
JS, suami YN, mengetahui kabar dugaan bunuh diri itu dari salah satu kerabatnya. YN diduga mengambil botol cairan karbol yang berada di kamar mandi rumahnya untuk bunuh diri. “Enggak ada masalah apa-apa. Tadi pagi saja masih ketemu, namanya juga tinggal serumah, masih sahur bareng,” jelas JS.
Namun, JS mengaku, perempuan yang telah dinikahinya selama 15 tahun itu belakangan mengeluh mengenai pekerjaan tambahan sebagai penjaga kontrakan. Penghuni kontrakan meminta bantuan JS untuk dibuatkan makan sahur selama Ramadan.
“Saya terima (tawaran membuatkan makan sahur-red), istri saya juga nerima. Tapi, baru lima hari puasa sudah merasa lelah. Dari situ awal masalahnya, cuma kan saya enggak enak, orang sudah percaya ke kita. Saya yakinkan buat kuat cuma beberapa minggu lagi. Saya sudah beliin vitamin juga,” beber JS.
JS mengaku, kondisi fisik istrinya lemah dan rentan sakit. Oleh karena itu, JS dan YN berbagi tugas. YN bertugas mengantar anaknya sekolah dan memasak. Sedangkan JS bersih-bersih seluruh rumah. JS tidak menduga lantaran merasa lelah YN berniat bunuh diri.
“Enggak ada masalah apa-apa saya di rumah dengan istri, cuma itu saja, mengeluh kecapean, pendek pikirannya,” tuturnya.
Namun, JS bersyukur nyawa istrinya masih bisa diselamatkan. “Saya kasihan ke anak, mana masih kecil,” tuturnya. (bam/nda/ira)