PANDEGLANG – Pemkab Pandeglang menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2019 sebesar Rp220 miliar. Target ini lebih besar dibandingkan dengan realisasi pendapatan PAD tahun 2018 yang nilainya hanya Rp215 miliar.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin menerangkan, dinaikannya target PAD tahun ini bertujuan untuk mencukupi pembiayaan daerah, khususnya untuk pembiayaan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur.
“Tahun ini PAD kita naikkan dikisaran Rp220 sampai Rp225 miliar. Kita ingin agar program pembangunan di Pandeglang bisa dilaksanakan dengan baik,” katanya kepada Radar Banten, Minggu (25/8).
Pery mengaku, ada beberapa sektor pendapatan yang bakal digenjot agar target PAD tersebut tercapai, khususnya pendapatan kas daerah pajak dan sektor pariwisata. Kedua sektor itu, kata dia, merupakan penyumbang pendapatan daerah terbesar. “Kita akan tingkatkan semua sektor pendapatan daerah. Tetapi kita lebih fokus kepada penarikan retribusi pendapatan pajak dan sektor pariwisata,” katanya.
Pery optimistis, Kabupaten Pandeglang bisa menjadi daerah mandiri, apabila semua sektor pendapatan bisa dikelola dengan baik. Akan tetapi, kata dia, hingga saat ini masih banyak sektor pendapatan yang belum bisa dioptimalkan karena persoalan teknis. “Sebetulnya kita bisa menjadi daerah mandiri apabila semua sektor pendapatan dapat kita kelola seoptimal mungkin. Makanya, kita terus berproses agar PAD kita bisa terus bertambah setiap tahun,” katanya.
Pery meminta kepada semua pihak agar bisa bekerja sama dengan baik, sehingga target penambahan PAD tahun 2019 bisa tercapai. “Mari kita semua terus berusaha agar target PAD kita tahun ini bisa tercapai. Karena dengan kerja sama yang baik dan memegang komitmen, target atau tugas yang diberikan pimpinan bisa kita laksanakan dengan baik dan bisa diselesaikan dengan baik pula,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Ketua I DPRD Pandeglang Erin Fabiana menyarankan agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil bisa mengoptimalkan PAD tahun 2019 ini. “Sekarang tinggal bagaimana OPD penghasil, bisa tidak mengoptimalkan penerimaan PAD. Karena tercapai atau tidaknya target PAD, tergantung dari kinerja dinas-dinas penghasil,” katanya. (dib/zis)