SERANG – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 hanya kuat bertahan di tubuh selama tiga bulan. Hal itu diketahuinya saat rapat koordinasi nasional terkait vaksin beberapa waktu lalu.
“Jadi setiap orang membutuhkan empat kali vaksin selama satu tahun,” ujar Andika, kemarin. Hal itu tentu menjadi kendala bagi pemerintah daerah mengingat kuota vaksin Covid-19 yang diberikan oleh pemerintah pusat terbatas.
Seperti diketahui, Banten mendapatkan jatah vaksin 8.131.798. Apabila jatah vaksin untuk Banten delapan juta, maka Andika mengatakan, jumlah itu hanya cukup untuk sekira dua juta orang dengan asumsi setiap orang divaksin empat kali dalam setahun.
Namun, politikus Partai Golkar ini mengatakan, informasi terkait vaksin Covid-19 yang disampaikan pemerintah pusat juga belum lengkap. “Masih debatable,” ujarnya.
Ia mengatakan,selain ketahanan vaksin, pihaknya juga masih menunggu kejelasan informasi lainnya terkait vaksin dari pemerintah pusat. Apalagi, berdasarkan informasi yang diterimanya, pemerintah daerah bakal dibebankan anggaran operasional pendistribusian vaksin. Apabila hal itu terjadi maka anggaran untuk pembangunan bisa dialihkan atau refocusing. “Apabila anggaran itu dibebankan ke daerah, struktur anggaran bisa berubah lagi. Kami masih menunggu informasi lebih jelasnya dari pusat,” ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Kata dia, apabila vaksin Covid-19 sudah ada maka pihaknya akan memprioritaskan untuk garda terdepan seperti tenaga kesehatan. Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19 selain penerapan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun cuci tangan.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut terkait vaksin Covid-19. “Katanya sudah ada vaksinnya. Tapi belum tahu juga kapan akan didistribusikan ke daerah,” ujar pria yang akrab WH ini. (nna/air)