SERANG – Warga Kampung Kajaroan, Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang meminta pemerintah mengeruk aliran Sungai Cidanau. Karena, sungai sudah mengalami pendangkalan.
Pendangkalan aliran Sungai Cidanau menyebabkan Kampung Kajaroan kebanjiran setiap tahunnya. Karena, kampung tersebut hanya berjarak sekitar 500 meter dari aliran Sungai Cidanau.
Warga Kampung Kajaroan Ramid mengatakan, banjir tahun ini merupakan yang terbesar. Total ada sekitar 180 rumah yang terendam.
“Setiap tahun juga kebanjiran, tahun ini paling parah,” katanya kepada Radar Banten di kediamannya, Kamis (3/3/2022).
Ia mengatakan, ketinggian air paling dalam mencapai 150 meter. Warga juga terpaksa harus mengungsi untuk menyelamatkan diri. “Ini biasanya surutnya lama, sampai semingguan,” ujarnya.
Banjir di Kampung Kajaroan terjadi lantaran luapan Sungai Cidanau. Warga berharap pemerintah dapat mengeruk endapan lumpur yang ada di dasar Sungai Cidanau. “Sungainya sudah dangkal, itu harusnya dikeruk,” ujarnya.
Pantauan Radar Banten, hingga hari ini sejumlah rumah di Kampung Kajaroan masih terendam banjir. Sebagian warga juga masih mengungsi di masjid setempat. (Abdul Rozak)