SERANG,RADARBANTEN.COM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten akhirnya angkat bicara soal banjir yang terus menerus terjadi di wilayah Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang.
DLHK menegaskan akan turun langsung ke lokasi untuk melakukan inspeksi terhadap aktivitas pertambangan batu andesit yang diduga menjadi pemicu banjir akibat pendangkalan sungai dan kerusakan lingkungan.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLHK Banten, Irwan Setiawan mengatakan pihaknya akan menelusuri penyebab banjir dan memastikan apakah kegiatan tambang di sana telah sesuai dengan ketentuan.
“Tentu ini jadi perhatian serius, nanti akan kita teliti aspek pemicu (banjir),” ujar Irwan kepada wartawan, Jumat 20 Juni 2025.
Diketahui, ada sebanyak 33 perusahaan tambang yang beroperasi di Puloampel. Mereka melakukan penggalian batu andesit dalam skala besar yang berdampak pada lingkungan sekitar, terutama wilayah aliran sungai.
Jika dari hasil investigasi ditemukan pelanggaran aturan, DLHK tidak akan tinggal diam. Irwan menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan yang terbukti melanggar.
“Sanksi akan kita lakukan dengan melayangkan teguran, agar pihak yang dimaksud melakukan perbaikan. Jika tidak dihiraukan, kita beri sanksi administrasi dengan pemberhentian sementara aktivitas tambang,” tegasnya.
DLHK bahkan tidak menutup kemungkinan untuk mencabut izin operasi jika perusahaan tersebut masih membandel.
Perusahaan tidak boleh hanya mengejar keuntungan, tapi juga harus bertanggung jawab terhadap lingkungan. Salah satunya dengan reklamasi pasca tambang dan reboisasi.
Pihak DLHK Banten juga berencana berkoordinasi lintas instansi guna menindaklanjuti permasalahan banjir yang kini menjadi keresahan warga.
“Nanti kita akan koordinasikan dengan pihak terkait lainnya untuk terjun ke sana (Puloampel),” tutupnya.
Editor: Merwanda