Aswari, aktivis mahasiswa asal Margatirta menyatakan, pengusaha yang melakukan penggusuran lahan pertanian masyarakat telah bertindak sewenang-wenang. Akibatnya, para petani dirugikan karena lahan pertaniannya rusak setelah diratakan alat berat.
“Ini merupakan bentuk kezholiman yang dialami petani di Margatirta. Karena itu, masyarakat menolak ganti rugi. Apalagi tanah petani akan dibeli paksa dengan harga murah, yakni Rp 20.000 per meter,” kata Aswari kepada wartawan, kemarin.

Lahan pertanian yang digusur, kata Aswari, memiliki panjang dua kilometer lebih dan lebar 20 meter. Di atas lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman, seperti pisang, pohon kelapa, padi, dan yang lainnya. Dari tanah tersebut, para petani mendapatkan penghasilan. Tapi, setelah dilakukan penggusuran, para petani kehilangan mata pencaharian. Untuk itu, sebagian warga kini memilih untuk bekerja sebagai buruh serabutan.
“Petani dibuat menderita. Tanahnya digusur tanpa ada akad jual beli. Setelah digusur, kami dipaksa menjual tanah itu dengan harga murah. Ini tidak boleh dibiarkan, karena itu saya dan masyarakat akan berjuang untuk menuntut keadilan,” tegasnya.
LAPOR KE KOMNAS HAM
Rencananya, Aliansi Rakyat Margatirta akan kembali melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut pengusaha pengolahan limbah membeli lahan dengan harga yang diinginkan masyarakat. Jika tuntutan masyarakat diabaikan, maka Aswari dan warga akan melaporkan masalah tersebut kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan lembaga advokasi lain di Jakarta.
“Masyarakat sudah menderita dan sekarang dibuat menderita. Kabar terbaru, lahan yang digusur ini akan jadi akses jalan dari pintu tol Cikulur menuju tempat pengolahan limbah yang akan dibangun di Margatirta dengan luas 200 hektare. Tempat kami ini akan jadi tempat pembuangan sampah dan limbah B3. Kami tentu menolak rencana tersebut,” tegasnya.
Selanjutnya, Aswari pun menunjukkan lahan pertanian warga yang digusur di ruas Jalan Gununganten-Muaradua. Lahan pertanian warga tersebut kini dibiarkan begitu saja. Tidak ada aktivitas apapun di lokasi tersebut.