CILEGON – Bahan baku ternak berupa dedak gandum sebanyak 520 ton atau senilai Rp1,9 miliar dikirim ke Tiongkok pada Agustus tahun ini.
Ekspor ini pun menjadi kegiatan ekspor untuk kesekian kalinya di tahun 2022.
Sebelumnya, ekspor produk yang sama dilakukan pada Juni lalu. Sebanyak 512 ton dedak gandum diekspor ke negara Tiongkok. Ekspor tersebut memiliki nilai ekonomi sebesar Rp.7,2 miliar.
Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon Ema Hermawati menjelaskan, dedak gandum merupakan produk sampingan dari pengolahan biji gandum menjadi tepung.
Meskipun merupakan by produk atau produk sampingan dari pengolahan biji gandum menjadi tepung gandum namun dedak gandum tidak boleh dipandang sebelah mata karena dedak gandum ini bisa di ekspor hingga ke Tiongkok.
Dalam kegunaannya dedak gandum dunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak ataupun pelet ikan.
“Dengan mengekspor ke sekian kalinya ini menunjukkan bahwa produk asal Kota Cilegon itu layak, sesuai standar negara yang meminta,” ujar Ema.
Ema berterima kasih kepada produsen atau pengekspor serta Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian Cilegon yang secara rutin ikut mengawasi aktivitas ekspor ini.
Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian di Karantina Pertanian Cilegon melakukan sertifikasi ekspor pada bahan baku pakan ternak atau dedak gandum asal Cilegon, tersebut lebih dahulu sebelum diekspor.
Sebelum diekspor, Karantina Pertanian Cilegon memastikan bahwa bahan baku pakan tersebut bebas dari Organisasi Penggangu Tumbuhan atau serangga hidup yang memungkinkan terbawa.
Karantina Pertanian Cilegon mendukung dan memfasilitasi ekspor dengan tindakan karantina agar ekspor diterima oleh negara tujuan dan tidak mengalami penolakan. (ADV)