SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang mengajak media berkolaborasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
Hal tersebut terungkap saat KPU Kota Serang menggelar media gathering di Hotel Nunia, Tamansari, Sabtu, 17 Desember 2022.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua dan Komisioner KPU Kota Serang, akademisi Unsera Abdul Malik dan awak media yang tergabung dalam Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS).
Ketua KPU Kota Serang Ade Jahran mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan politik pada masyarakat, sehingga meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024.
“Kami mohon bantuan teman- teman media untuk mempublikasikan secara masif agar masyarakat mengetahui tentang Pemilu ini dan muaranya tentu meningkatnya partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Kata Ade Jahran, peran media dalam memberikan informasi kepada masyarakat dengan cara sajian yang menarik sesuai gaya penulisan tiap media sangat penting.
“Kami menyadari pentingnya peran media dalam menyebarkan informasi di masyarakat,” katanya.
Menurutnya, sebanyak dan sebagus apapun kegiatan yang dilakukan KPU Kota Serang. Jika, tidak dipublikasikan melalui media maka tidak ada apa-apanya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia, KPU Kota Serang, Fahmi Musyafa mengatakan, peran media massa dalam Pemilu sesuai Pasal 33 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.
Media berfungsi sebagai Informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol. Apabila semua fungsi berjalan maksimal dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pihaknya optimis partisipasi pemilih di Kota Serang bisa naik.
Akademisi Unsera, Abdul malik mengatakan, KPU tak bisa sendirian dalam melaksanakan fungsinya sebagai penyelenggara Pemilu 2024 sehingga bisa berjalan sukses.
“Media memiliki peran penting untuk mengedukasi masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi informasi hoaks,” katanya.
Diketahui, angka partisipasi pemilih dalam setiap kontestasi politik di Kota Serang tiap tahun mengalami naik turun, tapi dari sisi jumlah pemilih mengalami kenaikan.
Pemilu 2009 angka partisipasi pemilih mencapai 77 persen, kemudian turun di Pemilu 2014 angka partisipasi hanya mencapai 74 persen. Angka partisipasi kembali naik di Pemilu 2019, dimana angka partisipasi Pemilih mencapai 82,08 persen. (*)
Reporter: Fauzan Dardiri