PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Satuan Lalu Lintas Polres Pandeglang menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan saat dimulainya penutupan Jalan Mengger-Mandalawangi-Caringin.
Penutupan ruas jalan Mengger-Mandalawangi akan berlangsung selama empat bulan, terhitung dari tanggal 21 Agustus hingga 30 November 2023.
Ruas jalan Mengger-Caringin ditutup karena adanya pelaksanaan pengerjaan pelebaran jalan dan pengerukan badan jalan tanjakan Bangangah, tepatnya di Kampung Baru, Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.
Dengan adanya pengerjaan tersebut kendaraan sepeda motor maupun mobil tidak akan bisa melintas sehingga harus dilakukan pengalihan arus lalu lintas.
Menurut Kasatlantas Polres Pandeglang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Robby Rachman, ruas jalan Mengger-Caringin akan dilakukan penutupan selama empat bulan.
“Ruas jalan Mengger-Caringin ditutup karena ada pengerjaan pengerukan badan jalan tanjakan Bangangah. Biar tidak terlalu curam,” katanya, Selasa, 15 Agustus 2023.
Selama proses pengerjaan berlangsung akan dilaksanakan rekayasa lalu lintas. Ruas jalan Mengger-Caringin atau sebaliknya akan ditutup secara total.
“Jadi kita lakukan pengalihan arus lalu lintas. Arus lalu lintas dari Mengger-Caringin diarahkan lurus ke jalan nasional ruas Pandeglang-Labuan dan begitupun sebaliknya,” katanya.
Lebih lanjut, menjelaskan waktu pelaksanaan penutupan akan berlangsung dari tanggal 21 Agustus sampai 30 November.
“Selama proses pengerjaan untuk sementara jalan Mengger-Caringin ditutup. Kita mengimbau kepada pengguna jalan agar tidak memaksakan masuk ruas jalan tersebut karena memang akses jalan tidak akan bisa dilewati baik sepeda motor maupun mobil,” katanya.
Sebelumnya, warga Kampung Baru, Kecamatan Mandalawangi, Haji Ali mengatakan, jalan Mengger-Caringin ditutup karena ada pengerjaan perbaikan jalan.
“Mau ada pengerukan badan jalan tanjakan Bangangah. Katanya ketinggiannya mau diturunkan karena kondisinya terlalu ekstrem,” katanya.
Banyak kendaraan tak kuat menanjak di tanjakan Bangangah. Bahkan ada sampai mengalami kecelakaan karena lolos rem.
“Kami selaku warga tentu mengapresiasi adanya pengerukan tanjakan ini. Ya biar banyak kendaraan melintas ke sini,” katanya.
Terutama kendaraan barang karena kan, ia buka warung. Kalau banyak kendaraan melintas tentunya akan banyak juga pengguna jalan yang singgah di warungnya.
“Saya kan buka warung kopi, kebetulan lokasinya pas di tanjakan Bangangah. Ya kalau ramai melintas kan mudah-mudahan banyak yang istirahat dan jajan di warung,” katanya. (*)
Reporter : Purnama Irawan
Editor: Agus Priwandono