SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian (Distan) Banten berencana untuk menganggarkan alokasi dana pada APBD Perubahan tahun anggaran 2023 untuk membuat sumur pantek.
Ratusan sumur pantek itu akan dibuat diratusan titik yang tersebar di lima kabupaten dan kota di Banten.
Kepala Distan Banten Agus M Tauchid mengatakan, sumur pantek merupakan sumur bor yang dibangun di tengah lahan persawahan guna mengairi lahan pertanian.
Sumur pantek itu disebut sebagai salah satu jangka panjang dalam menghadapi fenomena El Nino yang telah menyebabkan kekeringan disejumlah daerah di Banten.
“Dalam menghadapi El Nino ini kami tidak tinggal diam, kita pahami bahwa fenomena ini merupakan siklus tahunan untuk itu kita merancang berbagai langkah strategis salah satunya membuat sumur pantek dibeberapa wilayah pertanian terdampak El Nino,” kata Agus saat ditemui Radar Banten di ruang kerjanya, Jumat 25 Agustus 2023.
Kadistan mengatakan, sejauh ini terdapat lima daerah pertanian yang terdampak dari El Nino yakni Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tanggerang dan Kota Serang.
Adapun kondisinya saat ini terdapat 1,739 Hektare (Ha) sawah mengalami kekeringan dengan rincian 21 Ha sawah alami Puso atau gagal panen, 30 Ha sawah kekeringan berat, 271,5 hektare sawah alami kekeringan sedang, dan 1,418 Ha sawah alami kekeringan ringan.
“Nah ini kami mappingkan kondisi ini, harapan kami adalah bagaimanakah yang kondisi status ringan, tidak menjadi sedang, atau yang sedang tidak naik kelas sehingga berat atau eksimnya berat menjadi Puso,” kata Agus.
Pihaknya pun sudah melakukan rapat koordinasi dengan Komisi II DPRD Banten selaku mitra kerja untuk membahas terkait penanganan El Nino pada sektor pertanian termasuk penganggaran pembuatan 150 sumur pandek yang diperkirakan menelan anggaran Rp2,4 milliar.
Setiap sumur pantek, Agus menjelaskan, sedikitnya sumur itu akan mengairi 25 Ha sawah. Hal itu bisa menjadi penyelamat bagi ribuan Ha sawah dalam menghadapi El Nino agar tidak menjadi Puso.
“Sumur-sumur pantek ini akan kota fokuskan di lokasi-lokasi yang mengami kekeringan baik ringan, sedang, maupun berat. Sekarang tim sedang turun ke lapangan untuk memaping lokasi nya di lima daerag terdampak kekeringan itu,” jelas Agus.
Selain itu, pihaknya juga pada APBD Perubahan menganggarkan 80 mesin pompa air yang nanti nya akan secara mobile membantu para petani dalam menghadapi kekeringan di lahan sawahnya.
Reporter : Yusuf Permana
Editor: Abdul Rozak