CILEGON, RADARBANTEN.CO.ID – Lingkungan Tembulun, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon mengalami kekeringan. Warga membutuhkan bantuan air bersih.
Dampak sulitnya air bersih tidak hanya dirasakan masyarakat, tapi juga guru dan murid di SDN Tembulun 2.
Menyikapi dampak masalah kekeringan itu mengandalkan bantuan air bersih dari sejumlah pihak.
Camat Pulomerak Hoero Sanjaya menjelaskan, Senin, 18 September 2023, bantuan air untuk Tembulun datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan yayasan.
Selasa, 19 September 2023, bantuan air datang dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Cilegon.
“Rencananya tadi saya ngobrol sama Asda II selaku koordinator untuk OPD untuk bantuan air bersih ke gunung, mulai hari Jumat nanti akan didistribusikan dari OPD-OPD Kota Cilegon,” ujarnya, Selasa, 19 September 2023.
Menurut pria yang kerap disapa Adhe Heru tersebut, untuk sementara ini menyikapi persoalan itu masih dengan bantuan air.
Selain di Tembulun, persoalan sama juga terjadi di Cipala dan Gunung Batur.
Di Lingkungan Cipala, sekarang RT 5, RT 6 per dua hari disuplai oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Cilegon Mandiri, selain ada bantuan-bantuan lainnya seperti dari Baznas.
“Kalau menurut saya sementara aman. Kalau Cipala RT 1, 2, 3, 4 itu suplai dari KTI itu, kalau untuk 5 dan 6-nya dari PDAM di samping bantuan dari yang lain. Di samping itu saya sudah cari dan ada beberapa, kaya di Cipala ada beberapa kemungkinan solusi dan sudah disampaikan ke Asda II, juga tinggal nanti kita komunikasi dengan Asda II, PU dan PDAM,” paparnya.
Solusi jangka panjang, di Lingkungan Kepindis, Kelurahan Lebak Gede ada sumur bor milik warga yang memiliki perusahaan penyuplai air bersih ke kapal-kapal.
Warga tersebut memiliki sumur bor sebanyak empat unit, airnya bagus, perizinannya lengkap, dan kemungkinan rencana akan ngebor dua titik lagi.
Hal itu menurutnya bisa jadi potensi kerja sama dengan pemerintah guna menyuplai air ke masyarakat.
“Nanti bentuk kerja samanya dibicarakan sama PDAM, karena pemiliknya, kata saya, kenapa gak dijadikan bisnis saja sekalian? PDAM swasta lah. Cuma dia bilang, kalau air siap, tapi kalau instalasi gak kuat karena anggarannya terlalu besar,” paparnya.
Menurut Hoero, pihaknya bersama Pemkot juga akan mencari solusi jangka panjang lainnya agar seluruh persoalan kekeringan bisa diatasi.
“Mudah-mudahan nanti ada solusinya. Kita akan rumuskan secara bersama-sama nanti,” ujarnya. (*)
Reporter Bayu Mulyana
Editor : Aas Arbi