TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Ustad Sopian (38), salah seorang warga Kampung Dawangsa RT 004, RW 02, Desa Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang yang menghilang sejak Kamis 2 November lalu hingga saat ini belum juga ditemukan.
Adanya kabar bahwa Sopian terjun ke Sungai Cimanceuri dan diterkam buaya masih diragukan oleh kepala Desa Ranca Buaya Supandi.
Kata Supandi, usai dua hari menghilang Sopian sempat berkomunikasi dengan salah satu keluarganya pada Sabtu, 4 November 2023, namun saat ini kembali terputus
“Jadi, desas desus diterkam oleh buaya yang ada di Sungai Cimanceuri sangat tipis,” ungkap Supandi kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu 5 November 2023.
Untuk itu, dirinya juga meminta kepada warga agar berhati-hati dalam mencari keberadaan Sopian di pinggir Sungai Cimanceuri, karena debit air sungai tersebut sudah meningkat. Sebab cuaca sudah mulai di musim penghujan.
“Masih ada warga yang masih penasaran mencari Ustad Sopian di pinggir sungai Cimanceuri, dan itu sangat berbahaya,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Pos (Danpos) BPBD Wilayah Tigaraksa Solihin yang terjun langsung melakukan pencarian di lokasi Sungai Cimanceuri mengatakan hingga saat ini belum berhasil menemukan Ustad Sopian.
“Pencarian belum berhasil, dan karena infonya simpang siur, jadi kemarin Sabtu 4 November 2023, tim kami tarik mundur dulu menunggu informasi dari pihak desa,”terangnya.
Senada, Tokoh Masyarakat Tigaraksa Ahmad Hidayat menyesalkan kalau sampai benar Sopian menghilang tidak tercebur. Pasalnya, hal tersebut sudah merepotkan semua pihak, terutama warga sekitar dan keluarganya.
“Kasihan kan para warga yang sibuk mencarinya, dan carinya ke pinggir sungai Cimanceuri, bisa berbahaya karena airnya saat ini sedang naik,” cetusnya.
Menurutnya, kalau bisa pihak keluarga supaya meminta bantuan pihak kepolisian, agar bisa mentracking kontak handphonenya, agar bisa ditemukan lokasi keberadaan Ustad Sopian tersebut.
“Jika ternyata Ustad Sopian ditemukan, maka harus ditelusuri siapa yang menghembuskan info dia tercebur di sungai Cimanceuri,” tukasnya.
Reporter: Mulyadi
Editor: Abdul Rozak