SERANG,RADARBANTEN.CO.ID–Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten menyampaikan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dimulai dari 1 Juni hingga 31 Juli 2023.
Salah satu hasilnya adalah usaha pertanian perorangan (UTP) di Banten mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, ada beberapa hal penyebab UTP di Banten mengalami penurunan.
“Pertama, mungkin karena adanya industrialisasi, maka lahan pertanian semakin sempit karena dialihkan untuk dunia industri,” ujar Faizal saat membacakan hasil ST2023 di kantor BPS Provinsi Banten, KP3B, Senin, 4 Desember 2023.
Selain itu, ia memperkirakan generasi muda kurang menyukai pertanian, sehingga petani yang ada saat ini adalah para orangtua.
Berdasarkan data yang diperoleh BPS, jumlah usaha pertanian hasil ST2023 ada sebanyak 609.567 unit. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 665.502 unit atau 8,40 persen.
Sementara, jumlah UTP ada sebanyak 609.226 unit, turun 8,43 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 665.330 unit. Namun untuk jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) sebanyak 209 unit, naik 115,46 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 97 unit.
Berbeda dengan yang lain, jumlah Usaha Pertanian Lainnya (UTL) justru mengalami peningkatan. Tahun 2023, ada sebanyak 132 unit atau naik 76,00 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 75 unit.
Diketahui, UTP mendominasi usaha pertanian di semua subsektor, di mana terbanyak terdapat di Subsektor Tanaman Pangan, yakni mencapai 423.914 unit usaha.
Sementara UPB terbanyak terdapat di Subsektor Peternakan, yakni mencapai 129 unit usaha. Adapun untuk UTL terbanyak terdapat di Subsektor Hortikultura, yakni mencapai 52 unit usaha.
Faizal mengatakan, Sensus Pertanian ke-7 ini dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Banten. Dalam kesempatan tersebut, BPS Banten menyebut, bahwa petugas lapangan ST2023 di Provinsi Banten ada sebanyak 5.407 orang, dengan skema pekerjaan dari pintu ke pintu.
“Sensus diselenggarakan sekurang-kurangnya dalam 10 tahun oleh BPS, meliputi penduduk, pertanian dan ekonomi,” ujarnya.
Faizal juga menyebut, bahwa Indonesia tidak hanya sendiri melakukan Sensus Pertanian. Sebab, ada 18 negara lain yang juga melakukan sensus tersebut.
Sensus ini, kata dia, berdasarkan rekomendasi food and agriculture organization (FAO) dan world programme for the census of agriculture (WCA).
Cakupan subsektor ST2023 ini terdiri dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian. (*)
Reporter: Rostinah
Editor: Agung S Pambudi