SERANG, RADARBANTEN.CO.ID-Angka inflasi Provinsi Banten dalam beberapa bulan terakhir ini terus mengalami peningkatan. Per bulan Desember 2023 saja angkanya sudah mencapai 3,06 persen.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pada Desember 2023 terjadi inflasi year on year (yoy) gabungan 3 kota di Banten sebesar 3,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,56.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di kota Cilegon sebesar 3,50 persen dengan IHK sebesar 119,90. Berikutnya di Tangerang sebesar 3,17 persen dengan IHK sebesar 115,37. Inflasi terendah terjadi di Serang sebesar 2,11 persen dengan IHK sebesar 120,24.
Angka itu naik dibandingkan pada bulan sebelumnya yakni pada September 2023 terjadi inflasi secara yoy sebesar 2,04 persen, lalu naik di bulan Oktober 2023 sebesar 2,35 persen dan naik lagi di bulan November 2023 sebesar 3,03 persen.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Virgojanti tidak menampik adanya kenaikan inflasi itu di Provinsi Banten.
“Pagi ini kita rapat koordinasi inflasi yang dipimpin langsung oleh bapak Menteri Dalam Negeri dan tadi sudah disampaikan posisi masih tetap kita di angka 3,06 persen,” ujar Virgojanti saat ditemui di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Senin 8 Januari 2024.
Virgo menuturkan bahwa target inflasi secara nasional itu di 2023 adalah 3 persen ±1. Capian inflasi itu, kata Virgo masih cukup moderat.
Sebab, di sisi supplay dan demand masih cukup stabil karena masih terdapat keuntungan bagi sisi industri maupun kondusmen.
“Namun kita masih berupaya agar inflasi kita bisa dibawah 3 persen,” ujarnya.
Virgo mengungkapkan bahwa penyumbang inflasi terbesar disumbang oleh komoditas cabai rawit, dan bawang merah. Pihaknya pun terus melakukan upaya agar harga dari kedua komoditas ini bisa kembali stabil dipasaran.
Ia mengatakan, supplay kedua komoditas di pasar Banten itu disumbang oleh petani lokal maupun dari daerah penghasil diluar Banten.
“Kita sudah mengutus juga kerjasama dan akan segera tindaklanjuti. Bahwa karena kan biasanya juga di lokal juga ada Supply nya karena mungkin sudah habis, kemudian masuk ke musim hujan juga kan jadi mau menanam juga masih menunggu musim yang baik,” ungkapnya.
“Tapi alhamdulillah kemarin dari kantor penghubung sudah melakukan koordinasi ke daerah penghasil yaitu di Brebes dan di sana cukup banyak stoknya dan hari ini akan segera ditindaklanjuti,” sambungnya.
Mantan pejabat di Pemkab Lebak ini menuturkan bahwa konsumsi cabai rawit di Banten sendiri sangatlah tinggi yakni mencapai 20 ribu ton pertahun. Tidak heran bahwa jumlah tersebut membuat para petani di Banten kewalahan.
“Cabai itu kan bukan hanya untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga saja, tapi restoran, industri rumah tangga, industri kuliner di kita kan banyak juga. Jadi otomatis membutuhkan cabe yang cukup besar,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Agung S Pambudi